Langsung ke konten utama

Konsep Fungsi Matematika dan Contohnya


Pada topik sebelum ini kalian telah belajar tentang relasi. Masih ingatkah kalian tentang hal itu? Ya, relasi adalah hubungan antara setiap anggota suatu himpunan dengan anggota himpunan lain. Nah, pada topik kali ini kalian akan belajar tentang “fungsi”. Kata “fungsi” dalam matematika digunakan untuk menyatakan suatu hubungan atau kaitan yang khas antara dua himpunan, sehingga fungsi adalah sesuatu yang khas dari suatu relasi antara dua himpunan. Agar lebih jelas, mari kita perhatikan contoh berikut.
Beberapa gelas dengan tinggi sama (8 cm) disusun seperti pada gambar di atas. Jika gelas kedua dan seterusnya hanya bisa masuk setengah dari tinggi gelas tersebut, maka ukuran tinggi gelas yang tersusun dapat disajikan dalam tabel berikut :
Berdasarkan data di atas, banyak hal yang dapat dipertanyakan, misal :
• “Jika banyak gelas ada 8 buah berapa tinggi tumpukan?”
• “Jika tinggi tumpukan 44 cm, berapa banyak gelas yang disusun?”
• “Jika tinggi sebuah gelas adalah t cm dan banyak gelas ada n, berapa tinggi tumpukan?”
Tinggi tumpukan gelas merupakan “fungsi” dari banyak gelas. Dengan demikian, tinggi tumpukan gelas akan dipengaruhi oleh banyak gelas. Jika tinggi gelas adalah t cm dan banyak gelas adalah n, maka dapat dinyatakan sebuah fungsi yang menghubungkan tinggi gelas dan banyak gelas.
Fungsi ibarat sebuah mesin, ia menerima masukan dan akan menghasilkan keluaran.
Jika dimasukkan informasi mengenai tinggi sebuah gelas dan banyak gelas yang disusun maka akan diperoleh hasil tinggi susunan gelas tersebut. Terlihat bahwa setiap banyak gelas mempunyai pasangan relasi dengan tinggi tumpukan.

Mari kita cermati kasus lainnya.
Misalkan himpunan A = {1, 2, 3} dan B = {a, b, c}, maka beberapa relasi dari himpunan A ke himpunan B yang mungkin adalah :
a) {(1, a), (2, a), (3, a)}
b) {(1, b), (2, b), (3, b)}
c) {(1, b), (2, b), (3, c)}
d) {(1, a), (2, b), (3, c)}
e) {(1, a), (2, b), (2, c)}
f) {(3, a), (2, b), (3, c)}
g) {(1, a), (1, b), (3, c)}
Relasi a), b), c), dan d) merupakan contoh fungsi, sedangkan relasi e), f), dan g) adalah contoh bukan fungsi.

Coba kalian amati, apa bedanya?
Nampak bahwa pada fungsi setiap anggota A mempunyai pasangan dan banyaknya pasangan tunggal, sedangkan relasi yang bukan fungsi ada anggota himpunan A yang tidak punya pasangan atau pasangannya tidak tunggal.
Dengan kata lain, suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi yang memetakan setiap anggota himpunan A dengan tepat satu pada anggota himpunan B.
Dalam fungsi ini, himpunan A disebut domain (daerah asal), himpunan B disebut kodomain (daerah kawan), dan anggota himpunan B yang memiliki pasangan dengan anggota himpunan A disebut range (daerah hasil).
Jika kita perhatikan fungsi di atas, maka daerah hasilnya adalah
a) {a}
b) {b}
c) {b,c}
d) {a,b,c}

Lalu, bagaimana cara menyatakan fungsi?
Nah, fungsi dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk, yaitu :
1. Himpunan pasangan berurutan
Diketahui fungsi f dari A = {1, 2, 3, 4, 5} ke B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10} dengan relasi “setengah dari”, maka fungsi f dapat dinyatakan menjadi dalam himpunan pasangan berurutan , yaitu : {(1, 2), (2, 4), (3, 6), (4, 8), (5, 10)}
2. Diagram panah
Diketahui fungsi f dari A = {1, 2, 3, 4, 5} ke B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10} dengan relasi “setengah dari”, maka fungsi f dapat dinyatakan menjadi dalam diagram panah, yaitu
Konsep Fungsi Matematika dan Contohnya
3. Rumus fungsi
Diketahui fungsi f dari A = {1, 2, 3, 4, 5} ke B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10} dengan relasi “setengah dari”, maka diperoleh relasi berikut :
  1. 1R2 dimana 2 = 2 x 1
  2. 2R4 dimana 4 = 2 x 2
  3. 3R6 dimana 6 = 2 x 3
  4. 4R8 dimana 8 = 2 x 4
  5. 5R10 dimana 10 = 2 x 5
Untuk setiap x A = {1, 2, 3, 4, 5} maka (x , 2x) merupakan anggota dari fungsi tersebut. Bentuk ini dapat kita tulis f(x) = 2x dengan x A. Bentuk f(x) = 2x inilah yang disebut rumus fungsi.
4. Tabel
Fungsi dapat juga dinyatakan dalam tabel. Kita ambil contoh di atas dengan rumus fungsi f(x) = 2x, dapat kita nyatakan dalam tabel berikut :
tabel fungsi
5. Grafik
Mari kita nyatakan fungsi di atas dengan grafik berikut.
grafik fungsi
Sudah jelas bukan? Nah, sekarang silakan mencoba soal-soal latihan. Selamat belajar!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS

Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS,  Untuk melakukan uji kualitas model pengukuran, caranya adalah:  Klik menu Calculate  => PLS Algoritm (lihat pada bagian yang dilingkari  pada gambar dibawah ini !) Setelah itu, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.  Selanjutnya, pilih (klik) Start Calculation. Setelah proses Calculation selesai, maka akan keluar hasil pengujian kualitas model pengukuran (lihat gambar di bawah ini !). Penyimpulan mengenai kualitas model pengukuran mengacu pada rule of  tumbs berikut ini: Pada gambar di bawah ini nampak hasil outer loadings (di SPSS diistilahkan  dengan Factor Loadings ) digunakan untuk mengukur validitas konvergen  dari model pengukuran (instrumen). Pada kasus ini, hasil uji outer loadings menunjukkan skor yang rendah pada variabel AKT (Akuntabilitas) yaitu  kurang dari rule of tumbs 0,70 (Chin, 1998). Skor kurang dari 0,70 juga  nampak pada konstruk KMUK4 dan KSI...

Cara Uji Validitas dengan Corrected Item-Total Correlations SPSS

Uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang signifikan dengan skor totalnya, hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan bentuk kuesioner dengan tujuan untuk mengungkap sesuatu. Teknik uji validitas item dengan teknik Corrected ItemTotal Correlation , yaitu dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya). Pada metode ini tidak perlu memasukkan skor total, karena sudah dihitung secara otomatis.    Cara Uji Validitas Metode Analisis Faktor (KMO) dengan SPSS Kemudian pengujian sign...

Rumus Fungsi If Dengan Conditional Formatting di Excel

Fungsi if merupakan fungsi yang sering digunakan pada aplikasi ms.excel untuk mendapatkan nilai berdasarkan kriteria yang ditentukan. Kadangkala kita ingin menambahkan warna-warna atau simbol-simbol tertentu pada setiap nilai yang dikembalikan dengan fungsi if. Untuk memberikan perbedaan ini, kita dapat menggunakan tools conditional formatting pada fungsi if tersebut. Mencari Nilai Dengan Fungsi If Sebelum menambahkan style pada hasil dari fungsi if, berikut ini adalah sebuah contoh data mencari score dengan fungsi if. Nilai score pada kolom E, merupakan nilai berdasarkan persentase pencapaian yang didapat pada kolom D berdasarkan nilai-nilai pada tabel pertama (A1:B4) Ketentuan score pada kolom E berdasarkan tabel pertama adalah : Jika nilai pada kolom D adalah lebih kecil dari 75%, maka akan mendapat score 1. Jika nilai pada kolom D antar 75% sampai 100%, maka akan mendapat score 2. Dan Jika nilai pada kolom D lebih besar dari 100%, maka akan mendapatkan score 3. If Dan Conditional F...