Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Antropologi

Konsep dan Ciri-ciri Agama

Definisi atau konsep agama ada bermacam-macam, tergantung sudut pandang yang dipergunakannya. Geertz, seorang antropolog Amerika mengatakan bahwa agama adalah sebuah sistem simbol, sarana yang dipakai untuk membangun suasana hati dan motivasi yang kuat dan tahan lama di dalam diri manusia, rumusan konsepsi tatanan kehidupan, konsepsi suatu aura faktual, dan sarana untuk membuat suasana hati dan motivasi tampak realistik secara unik. Ia selanjutnya mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem kultur. Adapun Edward Burnett Tylor mengatakan bahwa agama adalah kepercayaan pada makhluk-makhluk spiritual. Lebih lanjut dikatakannya bahwa agama adalah budaya primitif. Menurutnya, tahap awal agama adalah kepercayaan animisme, yakni alam memiliki jiwa. Pemujaan terhadap orang mati, pemujaan kepada para leluhur atau nenek moyang. Sementara itu, Durkheim mengatakan bahwa agama adalah hal yang berkenaan dengan yang sakral dengan yang sosial. Hal yang paling elementer di dalam agama adalah totemisme....

Pengertian dan Konsep Religi

Sementara itu, konsep religi memiliki pengertian yang senada dengan agama. Dikutip dari J. van Baal, religi adalah semua gagasan yang berkaitan dengan kenyataan yang tidak dapat ditentukan secara empiris dan semua gagasan tentang perbuatan yang bersifat dugaan semacam itu, dianggap benar. Dengan demikian, surga atau neraka dianggap benar adanya meski tidak dapat dibuktikan keberadaannya. Religi itu adalah sesuatu yang berkaitan dengan nilai susila yang agung. Religi itu memiliki nilai, dan bukannya sistem ilmu pengetahuan. Religi juga sesuatu yang tidak masuk akal dan bertentangan dengan rasio. Religi menyangkut pula masalah yang dimiliki manusia. Religi sangat mempercayai adanya Tuhan, hukum kesusilaan, dan roh yang abadi. Spencer mengatakan bahwa awal mula munculnya konsep religi adalah karena manusia sadar dan takut akan maut. Berikutnya terjadi evolusi menjadi lebih kompleks dan terjadi diferensiasi. Diferensiasi tersebut adalah penyembahan kepada dewa; seperti dewa kejayaan, de...

Kebudayaan Suku Bangsa Batak

a. Sistem Kepercayaan/Religi Di daerah Batak terdapat beberapa agama, antara lain: agama Islam, agama Katolik, dan agama Kristen Protestan. Meskipun demikian, konsep-konsep kepercayaan atau religi purba masih hidup terutama di pedesaan. Sumber utama untuk mengetahui sistem kepercayaan dan religi purba ini adalah buku pustaka yang terbuat dari kayu dan ditulis dengan huruf Batak. Buku tersebut memuat konsep-konsep tentang pencipta, jiwa, roh, dan dunia akhirat. b. Sistem Kekerabatan Perkawinan pada masyarakat Batak merupakan suatu pranata yang tidak hanya mengikat seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Perkawinan juga mengikat kaum kerabat laki-laki (paranak dalam bahasa Toba, sipempokan dalam bahasa Karo) dengan kaum kerabat si perempuan (parboru dalam bahasa Toba, sinereh dalam bahasa Karo). Menurut adat lama pada masyarakat Batak, seorang laki-laki tidak bebas dalam memilih jodoh. Perkawinan antara orang-orang rimpal (marpariban dalam bahasa Toba) yakni perkawinan dengan anak pe...

Kebudayaan Suku Bangsa Jawa

a. Sistem Kepercayaan/Religi Agama mayoritas dalam suku bangsa Jawa adalah Islam. Selain itu juga terdapat penganut agama Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Masyarakat Jawa percaya bahwa hidup diatur oleh alam, maka ia bersikap nrimo (pasrah). Masyarakat Jawa percaya keberadaan arwah / roh leluhur dan makhluk halus seperti lelembut, tuyul, demit, dan jin. Selamatan adalah upacara makan bersama yang telah diberi doa sebelumnya. Ada empat selamatan di Jawa sebagai berikut. Selamatan lingkaran hidup manusia, meliputi: hamil tujuh bulan, potong rambut pertama, kematian, dan kelahiran. Selamatan bersih desa, upacara sebelum, dan sesudah panen. Selamatan yang berhubungan dengan hari-hari/bulan-bulan besar Islam. Selamatan yang berhubungan dengan peristiwa khusus, perjalanan jauh, ngruwat, dan menempati rumah baru. Jenis selamatan kematian, meliputi: nelung dina (tiga hari), mitung dina (tujuh hari), matang puluh dina (empat puluh hari), nyatus (seratus hari), dan nyewu (seribu hari). b. S...

Budaya Bangsa Bali

a. Sistem Kepercayaan/Religi Masyarakat suku bangsa Bali sebagian besar menganut agama Hindu-Bali. Mereka percaya adanya satu Tuhan dengan konsep Trimurti yang terdiri atas tiga wujud, yaitu: Brahmana : menciptakan; Wisnu : yang memelihara; Siwa : yang merusak. Selain itu hal-hal yang mereka anggap penting adalah sebagai berikut. Atman : roh yang abadi. Karmapala : buah dari setiap perbuatan. Purnabawa : kelahiran kembali jiwa. Tempat ibadah agama Hindu disebut pura. Pura memiliki sifat berbeda, sebagai berikut: Pura Besakih: sifatnya umum untuk semua golongan. Pura Desa (kayangan tiga): khusus untuk kelompok sosial setempat. Sanggah: khusus untuk leluhur. Di Bali terdapat beribu-ribu pura dan sanggah. Masing-masing pura dan sanggah memiliki tanggal perayaan yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut. 1. Tanggalan Hindu–Bali Tanggalan Hindu–Bali terdiri atas 12 bulan yang lamanya 355 hari. Sistem perhitungan dengan sistem Hindu disebut Syuklapaksa. Tahun baru Saka (Nyepi) jatuh pada tan...

Kebudayaan Suku Bangsa Sunda

a. Sistem Kepercayaan/Religi Pada saat ini sebagian besar masyarakat Sunda menganut agama Islam. Selain Islam juga terdapat penganut Katolik, Kristen, Hindu, dan Buddha. Dalam masyarakat Sunda mengenal tahap kehidupan seseorang yang ditandai dengan berbagai upacara dan selamatan, seperti: acara perkawinan, turun tanah, kelahiran, dan sunatan. Selamatan dipimpin oleh modin desa (guru ngaji) yang diawali dengan al-Fatihah dan diakhiri juga dengan pembacaan surah al-Fatihah. Hidangan selamatan tidak jauh berbeda dengan adat Jawa, yaitu berupa tumpeng. b. Sistem Kekerabatan Sistem kekerabatan masyarakat Sunda adalah bilateral (garis keturunan ayah ataupun ibu). Sistem kekerabatan dan perkawinan dilakukan secara Islam. Bentuk keluarga yang terkenal adalah keluarga batih, yaitu suami, istri, dan anak-anak. Di Sunda mengenal tujuh generasi ke atas dan ke bawah sebagai berikut. Tujuh generasi ke atas: kolot, embah, buyut, bao, jangga wareng, udeg-udeg, dan gantung siwur. Tujuh generasi ke baw...

Kebudayaan Suku Bangsa Dayak

a. Sistem Kepercayaan/Religi Masyarakat Dayak terbagi menjadi beberapa suku, yaitu Ngaju, Ot, Danum, dan Ma’anyan di Kalimantan Tengah. Kepercayaan yang dianut meliputi: agama Islam, Kristen, Katolik, dan Kaharingan (pribumi). Kata Kaharingan diambil dari Danum Kaharingan yang berarti air kehidupan. Masyarakat Dayak percaya pada roh-roh: Sangiang nayu-nayu (roh baik); Taloh, kambe (roh jahat). Dalam syair-syair suci suku bangsa Ngaju dunia roh disebut negeri raja yang berpasir emas. Upacara adat dalam masyarakat Dayak meliputi: upacara pembakaran mayat, upacara menyambut kelahiran anak, dan upacara penguburan mayat. Upacara pembakaran mayat disebut tiwah dan abu sisa pembakaran diletakkan di sebuah bangunan yang disebut tambak. b. Sistem Kekerabatan Sistem kekerabatan masyarakat Dayak berdasarkan ambilineal yaitu menghitung hubungan masyarakat melalui laki-laki dan sebagian perempuan. Perkawinan yang ideal adalah perkawinan dengan saudara sepupu yang kakeknya saudara sekandung (hajan...

Kebudayaan suku bangsa Makassar atau Bugis

a. Sistem Kepercayaan/Religi Masyarakat Bugis banyak tinggal di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Mereka penganut Islam yang taat. Masyarakat Bugis juga masih percaya dengan satu dewa tunggal yang mempunyai nama-nama sebagai berikut. Patoto-e : dewa penentu nasib. Dewata Seuwa-e : dewa tunggal. Turie a’rana : kehendak tertinggi. Masyarakat Bugis menganggap bahwa budaya (adat) itu keramat. Budaya (adat) tersebut didasarkan atas lima unsur pokok panngaderreng (aturan adat yang keramat dan sakral), yaitu sebagai berikut. Ade (‘ada dalam bahasa Makassar). Bicara. Rapang. Wari’. Sara’. b. Sistem Kekerabatan Perkawinan yang ideal di Makassar sebagai berikut. Assialang Marola adalah perkawinan antara saudara sepupu sederajat kesatu baik dari pihak ayah/ibu. Assialanna Memang adalah perkawinan antara saudara sepupu sederajat kedua baik dari pihak ayah/ibu. Perkawinan yang dilarang adalah perkawinan anak dengan ayah/ibu dan menantu dengan mertua. Kegiatan-kegiatan sebelum perkawinan, meliputi...

Kebudayan Suku Asmat dan Dani

Kebudayaan suku bangsa Asmat a. Sistem Kepercayaan/Religi Suku bangsa Asmat percaya bahwa nenek moyang mereka berasal dari patung. Dalam mitologi masyarakat Asmat, Dewa Fumeripits (Sang Pencipta) terdampar di pantai, namun nyawanya diselamatkan oleh sekelompok burung. Dewa Fumeripits selanjutnya tinggal sendirian. Oleh karena itu, ia kemudian membangun sebuah rumah panjang yang diisi dengan patung manusia dan tifa (gendang). Ajaibnya, patung tersebut berubah menjadi manusia dan menari-nari. Suku bangsa Asmat juga mengenal adanya roh nenek moyang di sekitar lingkungannya. Adapun roh-roh tersebut, yaitu sebagai berikut. Yi-Ow: roh nenek moyang yang baik maka disimbolkan dengan upacara-upacara adat. Osbopon: roh jahat yang membawa penyakit. Upacara-upacara besar yang dilakukan oleh suku bangsa Asmat sebagai berikut. Mbismbu: upacara pembuatan mbis (patung nenek moyang yang diukir). Yentpokmbu: upacara pembuatan rumah. Mbipokkumbu: upacara topeng. b. Sistem Kekerabatan Sistem kekerabatan s...

Kebudayaan Minangkabau

a. Sistem Kepercayaan/Religi Sebagian besar masyarakat Minangkabau beragama Islam. Masyarakat desa percaya dengan hantu, seperti kuntilanak, perempuan menghirup ubun-ubun bayi dari jauh, dan menggasing (santet), yaitu menghantarkan racun melalui udara. Upacara-upacara adat di Minangkabau meliputi: Upacara Tabuik adalah upacara peringatan kematian Hasan dan Husain di Padang Karabela; Upacara Kitan dan Katam berhubungan dengan lingkaran hidup manusia, seperti: a) upacara Turun Tanah/Turun Mandi adalah upacara bayi menyentuh tanah pertama kali, b) upacara Kekah adalah upacara memotong rambut bayi pertama kali. Upacara selamatan orang meninggal pada hari ke-7, ke-40, ke-100, dan ke-1000. b. Sistem Kekerabatan Sistem kekerabatan dalam masyarakat Minangkabau adalah matrilineal (garis keturunan ibu), sehingga sistem kekerabatan memerhitungkan dua generasi di atas ego lakilaki dan satu generasi di bawahnya. Urutannya sebagai berikut. Ibunya ibu. Saudara perempuan dan laki-laki ibunya ibu. Saud...

Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti dua macam, yaitu: Secara politis, integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional. Secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda, sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Faktor-faktor pendorong integrasi nasional . Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam...

Pengertian Akulturasi, Sinkretisme, Milanarisme dan Adaptasi

Akulturasi Akulturasi adalah proses perubahan yang di dalamnya terjadi penyatuan budaya-budaya yang berbeda. Hal itu terjadi apabila suatu unsur kebudayaan tertentu dari masyarakat berhadapan dengan unsur kebudayaan dari masyarakat lain, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu diserap ke dalam kebudayaan penerima tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan penerima. Misalnya kebudayaan Hindu memasuki kebudayaan Bali menjadi kebudayaan Hindu Bali. Unsur kebudayan Bali tidak hilang walaupun dimasuki oleh budaya Hindu. Sinkretisme Sinkretisme adalah suatu proses terjadinya pertemuan dua buah kebudayaan dan tidak menghilangkan jati diri masing-masing. Sinkretisme berbeda dengan akulturasi. Bedanya, sinkretisme tidak menghasilkan kebudayaan baru, tetapi kebudayaan lama mengalami penyesuaian. Milanarisme Milanarisme/mesianisme adalah suatu gerakan rakyat yang timbul atas kepercayaan bahwa seorang tokoh akan datang untuk membebaskan orang dari segala penderitaan/kesengsaraan. Contoh: Gerakan...

Pengertian Kesenian Menurut Ahli

Sebelum kita membahas tentang pengertian kesenian ada baiknya jika kita memahami dulu konsep kesenian. Dalam konteks sederhana, keseniaan adalah sesuatu yang sifatnya menghibur. Namun lebih mendalam, kesenian menjadi alat atau sarana manusia untuk mengekspresikan dirinya. Ekspresi timbul karena adanya pikiran dan suasana kehidupan.  Ekspresi yang timbul karena intensi pikiran misalnya konsep dan struktur pikiran. Sedangkan ekspresi yang muncul karena suasana misalnya ketika kamu sedang merasa bahagia karena akan dibelikan sepeda motor oleh orang tuamu. Sepanjang hari mungkin kamu akan mengekspresikan suasana kegembiraan tersebut dengan menyanyi atau tertawa ceria. Pengertian Kesenian Menurut Suharto Rijoatmojo dalam buku Ethnologie, kesenian adalah segala sesuatu ciptaan manusia untuk memenuhi atau untuk menunjukkan rasa keindahan. Keseniaan merupakan hasil dari unsur budaya manusia, yaitu rasa. Definisi kesenian lainnya adalah menurut Alexander Alland, sebagaimana yang dituliskan...

Pengertian dan Proses Pewarisan Budaya

Pengertian Pewarisan Budaya - Pewarisan budaya adalah suatu proses, perbuatan atau cara mewarisi budaya di dalam masyarakat. Proses tersebut dinamakan juga socialitation. Dalam proses tersebut seorang individu mengalami pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan kelompoknya. Budaya diwariskan dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya. Hanya saja dalam proses pewarisan budaya menghendaki adanya penyempurnaan sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Malinowski menyebutnya Cultural Determinism artinya segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan oleh budaya yang dimiliki masyarakat. Proses Pewarisan Budaya - secara umum proses pewarisan budaya terjadi melalui dua proses yaitu proses enkulturasi dan proses sosialisasi, untuk lebih jelasnya kita simak penjelasan beikut ini : a. Enkulturasi Proses enkulturasi sudah dimulai dalam alam pikiran individu sejak masa kanak-kanak. Mula-mula dari keluarga, kemudian dari teman-t...

Macam - Macam Sarana Pewarisan Budaya dan Contohnya

a. Keluarga Dalam masyarakat tradisional maupun modern, keluarga adalah kelompok perantara pertama yang mengenalkan nilai-nilai subbudaya kepada si anak, itulah sebabnya disebut sebagai sarana pewarisan budaya .  Di sinilah anak mengalami hubungan sosial pertama dalam kehidupan. Ada keluarga besar dan kecil, juga ada keluarga harmonis dan kurang harmonis. Contoh: Seorang anak dapat dikatakan telah belajar kekejaman ketika ia melihat ibunya dipukul ayahnya. Si anak kemungkinan cenderung mewarisi perilaku seperti itu. Jika si anak mempunyai orang tua otoriter maka perilaku itu membuat anak tidak betah di rumah. Akibatnya si anak menjadi pengguna obat-obatan terlarang, tawuran, atau tindakan kejahatan lainnya.  Apalagi pada masyarakat modern saat ini, media elektronik seperti televisi telah mempercepat proses pewarisan budaya. Oleh karena itu, orang tua harus selalu mengawasi perilaku anak-anaknya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan sarana pewarisan buday...

Unsur-Unsur Kebudayaan

Unsur-Unsur Budaya - Dalam menganalisis suatu kebudayaan (misalnya kebudayaan Minangkabau, Bali, atau Jepang), seorang ahli antropologi membagi seluruh kebudayaan yang terintegrasi itu ke dalam unsurunsur besar yang disebut “Unsur-unsur Kebudayaan Universal”. Ada bermacam-macam pandangan serta argumentasi dari beberapa ilmuwan mengenai unsur-unsur kebudayaan yang disebut culture universals, salah satunya dari Koentjaraningrat.  Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu sebagai berikut. Bahasa (bahasa lisan dan tertulis). Sistem pengetahuan (pengetahuan tentang flora dan fauna, tentang ruang, waktu, bilangan, dan tentang tubuh manusia serta perilaku antarsesama manusia). Sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusia serta sistem teknologi (alat-alat produksi, distribusi, dan transportasi, wadah dan tempat-tempat untuk menyimpan makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat tinggal/rumah, serta senjata). Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi (berb...

5 Tahapan Menentukan Bagian-Bagian Kebudayaan

Cara menentukan bagian-bagian kebudayaan - Untuk menentukan bagian-bagian dari suatu kebudayaan, diperlukan tahapan-tahapan yang harus dilalui. Paling tidak ada lima tahapan yang antara lain sebagai berikut. Tahap pertama Pada tahap pertama seorang ahli antropologi melakukan pendekatan holistik, yaitu mengamati kebudayaan yang bersangkutan (misalnya kebudayaan Minangkabau) secara keseluruhan. Setelah itu ditentukan bagian-bagian dari kebudayaan Minangkabau tersebut, misalnya sistem kekerabatan.  Bagian-bagian khusus dari sistem kekerabatan meliputi perkawinan, keluarga inti, rumah tangga, dan lain-lain. Rincian dari unsur perkawinan ke dalam bagian-bagian yang lebih khusus akan diperoleh, yaitu adat melamar, upacara pernikahan, penyerahan mas kawin dan lain-lain. Adapun metode yang biasanya digunakan oleh para ahli sosiologi adalah menentukan pranata yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini masyarakat tidak dipandang sebagai suatu keseluruhan yang kemudian dipilah-pilah dalam pran...

Keterkaitan Antara Bahasa dan Dialek

Keterkaitan Antara Bahasa dan Dialek - Bahasa, dialek, dan idiolek akan menerangkan perbedaan dan persamaan antara istilah-istilah itu. Ketiga-tiganya adalah bahasa, jika yang dibicarakan adalah bahasa seseorang, maka disebut idiolek. Adanya istilah ini ingin ditonjolkan bahwa sistem bahasa (idiolek) tiap-tiap orang menunjukkan perbedaan, walaupun idiolek-idiolek dapat digolongkan satu bahasa. Idiolek-idiolek yang menunjukkan lebih banyak persamaan dengan idiolek-idiolek lain dapat digolongkan dalam satu kumpulan kategori yang disebut dialek. Biasanya persamaan ini disebabkan oleh letak geografi yang berdekatan, yang memungkinkan terjadinya komunikasi yang sering antara penutur-penutur idiolek itu. Jika seringnya komunikasi disebabkan oleh kedekatan sosial, yaitu penutur-penutur idiolek itu termasuk dalam satu golongan masyarakat yang sama, maka kategori bahasa mereka itu disebut sosiolek. Istilah bahasa dalam kerangka ini termasuk dalam kategori kebahasaan yang terdiri atas dialek-di...