Langsung ke konten utama

Cara Uji Analisis Komparatif Menggunakan Uji t SPSS

Analisis Komparatif atau analisis perbedaan adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui perbedaan antara dua variabel (data) atau lebih, uji statistik yang digunakan untuk menganalisis apakah ada perbedaan antara dua kelompok data (variabel) tergantung dari jenis data yang digunakan.
Cara Uji Analisis Komparatif Menggunakan Uji t SPSS

ada beberapa teknik statistik atau uji statistik yang dapat digunakan untuk menganalisa penelitian yang bersifat komparatif, penggunaan tipe atau jenis uji statistik tergantung dari jenis data atau variabel yang dipakai dalam penelitian.


berikut akan disajikan langkah-langkah uji statistik kompratif dengan menggunakan uji t (independent sample t-test) dengan berbantuan SPSS.

sebagai contoh kita menggunakan data penelitian sebagai berikut:

Cara Uji Analisis Komparatif Menggunakan Uji t SPSS
masukkan data penelitian ke dalam SPSS, dengan pengkodean 1 = untuk kelompok A, serta 2 = untuk kelompok B, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

Cara Uji Analisis Komparatif Menggunakan Uji t SPSS

Pada tab variabel Views, pilih pada baris kelompok, pada bagian value masukkan koding sesuai yang telah di tentukan pada keterangan sebalumnya, shingga diperoleh hasil sebagai berikut:

Cara Uji Analisis Komparatif Menggunakan Uji t SPSS

selanjutnya, lalukan analisis data penelitian dengan memilih analize -> compare means -> independent sample t-test, seperti pada gambar yang disajikan berikut:
Cara Uji Analisis Komparatif Menggunakan Uji t SPSS


kemudian masukkan variabel nilai pada kolom test variabel, serta variabel kelompok pada kolom grouping variabel sebagai berikut:
Cara Uji Analisis Komparatif Menggunakan Uji t SPSS

lalu klik OK, maka akan diperoleh hasil perhitungan uji independent sample t-test sebagai berikut ini :
Cara Uji Analisis Komparatif Menggunakan Uji t SPSS
pada output di atas, berfokuslah pada nilai sig,  jika koefisien sig < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari kedua kelompok. berdasarkan pengujian diperoleh temuan penelitian bahwa koefisien sig = 0.000 < 0.05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok A dan Kelompok B.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS

Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS,  Untuk melakukan uji kualitas model pengukuran, caranya adalah:  Klik menu Calculate  => PLS Algoritm (lihat pada bagian yang dilingkari  pada gambar dibawah ini !) Setelah itu, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.  Selanjutnya, pilih (klik) Start Calculation. Setelah proses Calculation selesai, maka akan keluar hasil pengujian kualitas model pengukuran (lihat gambar di bawah ini !). Penyimpulan mengenai kualitas model pengukuran mengacu pada rule of  tumbs berikut ini: Pada gambar di bawah ini nampak hasil outer loadings (di SPSS diistilahkan  dengan Factor Loadings ) digunakan untuk mengukur validitas konvergen  dari model pengukuran (instrumen). Pada kasus ini, hasil uji outer loadings menunjukkan skor yang rendah pada variabel AKT (Akuntabilitas) yaitu  kurang dari rule of tumbs 0,70 (Chin, 1998). Skor kurang dari 0,70 juga  nampak pada konstruk KMUK4 dan KSI...

Cara Uji Validitas dengan Corrected Item-Total Correlations SPSS

Uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang signifikan dengan skor totalnya, hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan bentuk kuesioner dengan tujuan untuk mengungkap sesuatu. Teknik uji validitas item dengan teknik Corrected ItemTotal Correlation , yaitu dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya). Pada metode ini tidak perlu memasukkan skor total, karena sudah dihitung secara otomatis.    Cara Uji Validitas Metode Analisis Faktor (KMO) dengan SPSS Kemudian pengujian sign...

Rumus Fungsi If Dengan Conditional Formatting di Excel

Fungsi if merupakan fungsi yang sering digunakan pada aplikasi ms.excel untuk mendapatkan nilai berdasarkan kriteria yang ditentukan. Kadangkala kita ingin menambahkan warna-warna atau simbol-simbol tertentu pada setiap nilai yang dikembalikan dengan fungsi if. Untuk memberikan perbedaan ini, kita dapat menggunakan tools conditional formatting pada fungsi if tersebut. Mencari Nilai Dengan Fungsi If Sebelum menambahkan style pada hasil dari fungsi if, berikut ini adalah sebuah contoh data mencari score dengan fungsi if. Nilai score pada kolom E, merupakan nilai berdasarkan persentase pencapaian yang didapat pada kolom D berdasarkan nilai-nilai pada tabel pertama (A1:B4) Ketentuan score pada kolom E berdasarkan tabel pertama adalah : Jika nilai pada kolom D adalah lebih kecil dari 75%, maka akan mendapat score 1. Jika nilai pada kolom D antar 75% sampai 100%, maka akan mendapat score 2. Dan Jika nilai pada kolom D lebih besar dari 100%, maka akan mendapatkan score 3. If Dan Conditional F...