Langsung ke konten utama

Cara Uji Variabel Mediasi Menggunakan SmartPLS

Proses pengujian hipotesis dengan model yang menyertakan variabel pemediasi (intervening) sebenarnya tidak jauh berbeda dengan proses pengujian hipotesis dengan model sederhana, seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya. Proses yang dimaksud yaitu:
  1. Menyiapkan data dalam file Microsoft excel dengan format CSV (comma delimited).
  2. Membuka program (software) SmartPLS
  3. Membuat new project
  4. Meng-import data yang sudah disiapkan (poin 1)
  5. Menggambar model penelitian yang terdiri dari beberapa variabel laten
  6. Memasukkan data kuesioner (indikator) ke dalam variabel laten
  7. Melakukan pengujian kualitas model pengukuran (PLS algoritm)
  8. Melakukan pengujian hipotesis (bootstrapping)
Yang membedakan antara model sederhana dengan model dengan memasukkan variabel pemediasi adalah letak (posisi) susunan variabel yang harus dibuat atau digambar dalam program SmartPLS. Untuk mempermudah memahami bagaimana proses pengujian hipotesis dengan model yang memuat variabel pemediasi, simaklah simulasi berikut ini.

Uji Variabel Mediasi Menggunakan SmartPLS
Pertama-tama, buatlah gambar model penelitian sesuai dengan yang dirumuskan pada proposal penelitian. Pada contoh kasus ini, model yang dibuat berdasrkan pada tiga hipotesis berikut:
  • H1 : Pengembangan Sistem Pengukuran Kinerja (PSPK) berpengaruh positif terhadap Akuntabilitas (AKT)
  • H2: Pengembangan Sistem Pengukuran Kinerja (PSPK) berpengaruh positif terhadap Penggunaan Informasi Kinerja (PIK)
  • H3: Pengembangan Sistem Pengukuran Kinerja (PSPK) berpengaruh positif terhadap Penggunaan Informasi Kinerja (PIK) melalui Akuntabilitas (AKT)

Hipotesis 1 dan 2 adalah hubungan langsung variabel independen terhadap variabel dependen / efek utama, sedangkan Hipotesis 3 adalah hubungan tidak langsung variabel independen terhadap variabel dependen /indirect  effect/ efek mediasi. Mengacu pada Baron dan Kenney (1986) sebagaimana dikutip Hartono dan Abdillah (2014), pengujian efek dari variabel pemediasi dapat dilakukan jika efek utama variabel independen terhadap variabel dependen adalah signifikan. Jika hal tersebut tidak terpenuhi, maka pengujian efek mediasi tidak perlu dilanjutkan karena biasanya hasilnya pasti tidak signifikan. Asumsi ini juga berlaku untuk pengujian pada model yang terdapat variabel pemoderasi (moderating) di dalamnya. Setelah model penelitian selesai digambar, masukkan indikator-indikator pengukuran variabel seperti gambar di bawah ini
Uji Variabel Mediasi Menggunakan SmartPLS
Setelah model selesai dibuat dengan sempurna (sebagaimana gambar di atas), maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji kualitas model pengukuran (instrumen) penelitian dengan cara:
Klik menu Calculate => PLS Algoritm => Start Calculation 


Kemudian lihat kualitas validitas konvergen, validitas diskriminan, dan reliabilitas pada menu-menu yang ada pada hasil uji model pengukuran sebagaimana contoh kasus pengujian hipotesis pada model sederhana yang dijelaskan di pembahasan sebelumnya. Pada contoh kasus berikut, diasumsikan model pengukuran memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Selanjutnya, dilakukan uji hipotesis dengan cara:
Klik menu Calculate => Bootstrapping => Start Calculation
Untuk melihat hasil uji hipotesis efek utama, dapat dilakukan dengan mengklik menu “Path Coefficients”.  
Uji Variabel Mediasi Menggunakan SmartPLS
Dari hasil analisis statistic menggunakan PLS, dapat disimpulkan bahwa Pengembangan Sistem Pengukuran Kinerja (PSPK) berpengaruh positif terhadap Akuntabilitas (AKT) (H1 terdukung) dan juga terhadap Penggunaan Informasi Kinerja (PIK) (H2 terdukung) dengan p-value < 0,05 yakni masingmasing 0,000 dan 0,015. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa asumsi efek utama variabel independen tehadap variabel dependen harus signifikan telah terpenuhi, sehingga uji efek mediasi dapat dilakukan (Baron dan Kenney, 1986).

Untuk melihat hasil uji hipotesis efek mediasi, dapat dilakukan dengan mengklik menu Inderect Effects.
Uji Variabel Mediasi Menggunakan SmartPLS
Dari hasil analisis PLS, ditemukan bahwa Pengembangan Sistem Pengukuran Kinerja (PSPK) berpengaruh positif terhadap Penggunaan Informasi Kinerja (PIK) melalui Akuntabilitas (AKT) dengan signifkansi sebesar 0,030 atau <0,05. Selanjutnya untuk mengetahui apakah mediasi ini bersifat mediasi penuh atau semu (fully mediating or quasi-meadiating), dapat dilakukan dengan mengklik menu Total Effects.
Uji Variabel Mediasi Menggunakan SmartPLS
Dari hasil analisis total effects menggunakan PLS sebagaimana gambar di atas, ditemukan bahwa hubungan Pengembangan Sistem Pengukuran Kinerja (PSPK) terhadap Penggunaan Informasi Kinerja (PIK) masih signifikan dengan p-value 0,000 (<0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mediasi ini hanya bersifat semu (quasi-mediating). Mediasi penuh (fully mediating) terjadi jika pada total effects ditemukan hubungan Pengembangan Sistem Pengukuran Kinerja (PSPK) terhadap Penggunaan Informasi Kinerja (PIK) menjadi tidak signifikan.

Postingan populer dari blog ini

Cara Menyelesaikan Konflik

Pada postingan terdahulu kita telah membahas tentang akomodasi sebagai salah satu cara menyelesaikan konflik . Akomodasi sebagai cara untuk menyelesaikan konflik dalam masyarakat memiliki beberapa tujuan antara lain sebagai berikut : untuk mengurangi pertentangan di antara individu-individu atau kelopok manusia sebagai akibat perbedaan paham,  mencegah meledaknya pertentangan,  memungkinkan terjadinya kerja sama di antara kelompok-kelompok yang hidup terpisah sebagai akibat faktor sosial psikologis dan kebudayaan,  serta megusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah, misalnya melalui perkawinan campuran. Beberapa cara akomodasi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik adalah konsiliasi, mediasi, arbitrasi, ajudikasi, eliminasi, subjugation atau domination, majority rule, minority consent, kompromi, integrasi, dan gencatan senjata. Sementara itu Georg Simmel mengatakan ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik, yaitu s...

Belajar Menggunakan WolframAlpha

Pasti kamu udah kenal beberapa search engine atau mesin pencari yang ada sekarang seperti Google, Yahoo, Ask, dan lain-lainnya ya? Tapi, tau nggak sih kamu tentang WolframAlpha? Mungkin kamu belum pernah denger atau asing dengan namanya. WolframAlpha sebenarnya bukan search engine seperti Google atau Yahoo, tapi lebih tepat disebut sebagai answer engine atau mesin penjawab. Meskipun masih baru, situs ini bisa memberikan banyak informasi dan menjawab beberapa pertanyaan. Tampilannya mirip dengan Google, tapi data yang ditampilkan lebih seperti Wikipedia. Jadi, bisa dibilang WolframAlpha itu perpaduan antara Google dan Wikipedia. Apa Itu WolframAlpha? Wolfram Alpha adalah sebuah mesin penjawab yang telah dikembangkan oleh perusahaan multinasional bernama Wolfram Research. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan teknologi komputasi dan didirikan pada tahun 1987 oleh Stephen Wolfram, namun Wolfram Alpha ini baru dirilis ke publik pada tanggal 15 Mei 2009. Wolfram Alpha ini hadir deng...

Rumus Fungsi Sumproduct di Excel dan Kegunaannya

Fungsi sumproduct merupakan sebuah fungsi yang digunakan untuk mengalikan komponen-komponen di dalam array dan mengembalikan jumlah dari perkalian tersebut. Sintaks Fungsi Sumproduct Di Excel SUMPRODUCT(array1, [array2], [array3], ...)  Array adalah komponen-komponen yang akan dikalikan lalu dijumlahkan. Manfaat Penggunaan Fungsi Sumproduct Penggunaan fungsi sumproduct ini akan memberikan kemudahan dalam mengalikan suatu nilai jika header pada suatu data berbentuk nilai. Misalkan suatu contoh data penjualan tersaji seperti pada  gambar fungsi sumproduct 1  dibawah ini dengan harga jual masing-masing produk adalah sebagai berikut : Produk 1 misalnya mempunyai harga jual 10.000 per 1 Item. Produk 2 misalnya mempunyai harga jual 20.000 per 1 Item. Produk 3 misalnya mempunyai harga jual 30.000 per 1 Item. Fungsi Sumproduct 1 Untuk mendapatkan total penjualan biasanya kita akan menggunakan rumus formula pada kolom C sebagai berikut (contoh pada sel C3) = B3*10000 + C3*20000 + ...