Langsung ke konten utama

Pengantar Termodinamika

 Termokimia adalah bagian dari pembahasan yang lebih luas yang disebut termodinamika (thermodynamics), yaitu ilmu yang mempelajari perubahan antar kalor dan bentuk-bentuk energi yang lain. Hukun-hukun termodinamika menyediakan panduan yang berguna untuk pemahaman energetika dan arah proses. Dalam subbab ini kita akan memusatkan perhatian pada hukum termodinamika pertama, yang secara khusus relevan dengan ilmu termokimia.

          Dalam termodinamika, kita mempelajari perubahan-perubahan dalam keadaan sistem (state a system), yang didefinisikan sebagai nilai-nilai semua sifat makroskopis yang relevan, seperti susunan, energi, suhu, tekanan, dan volume. Energi, tekanan, volume, dan suhu dikatakan sebagai fungsi keadaan (state function) sifat-sifat yang ditentukan oleh keadaan sistem, terlepas bagaimana keadaan tersebut dicapai. Dengan kata lain, ketika keadaan suatu sistem berubah, besar perubahan dalan setiap perubahan fungsi keadaan hanya bergantug pada keadaan awal dan keadaan akhir sistem dan tidak bergantung pada bagaimana perubahan itu dilakukan.

          Keadaan sejumlah tertentu gas ditentukan oleh volume, tekanan, dan suhunya. Perhatikan suatu gas pada tekanan 2 atm, suhu 300 K, dan volume 1 L (keadaan awal). Anggaplah suatu proses dilakukan pada suhu konstan, sedemikian rupa sehingga tekanan gas turun menjadi 1 atm. Menurut hukum Boyle, volumenya harus meningkat menjadi 2 L. Jadi keadaan akhirnya adalah pada tekanan 1 atm, suhu 300 K, dan volume 2 L. Perubahan volumenya (∆V) adalah:
∆V  =  Vf - Vi
=  2 L – 1 L
=  1 L

Dengan Vi dan Vf berturut-turut menyatakan volume awal dan volume akhir. Tidak peduli bagaimana kita sampai pada keadaan akhir (misalnya, tekanan gas dapat ditingkatkan dahulu, kemudian diturunkan menjadi 1 atm), perubahan volumenya selalu 1 L. Jadi volume gas adalah fungsi keadaan. Dengan cara serupa kita dapat menunjukan bahwa tekanan dan suhu juga merupakan fungsi keadaan.
Figure 6.4 The gain in gravitational potential energy that occurs when a person climbs from the base to the top of a mountain is independent of the path taken.
          Energi merupakan fungsi keadaan yang lain. Dengan menggunakan energi potensil sebagai contoh, kita menemukan bahwa peningkatan total dalam energi potensial gravitasi adalah sama ketika kita pergi dari titik awal yang sama ke suatu puncak gunung, tidak peduli bagaimana cara kita mencapainya (Gambar 6.4).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS

Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS,  Untuk melakukan uji kualitas model pengukuran, caranya adalah:  Klik menu Calculate  => PLS Algoritm (lihat pada bagian yang dilingkari  pada gambar dibawah ini !) Setelah itu, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.  Selanjutnya, pilih (klik) Start Calculation. Setelah proses Calculation selesai, maka akan keluar hasil pengujian kualitas model pengukuran (lihat gambar di bawah ini !). Penyimpulan mengenai kualitas model pengukuran mengacu pada rule of  tumbs berikut ini: Pada gambar di bawah ini nampak hasil outer loadings (di SPSS diistilahkan  dengan Factor Loadings ) digunakan untuk mengukur validitas konvergen  dari model pengukuran (instrumen). Pada kasus ini, hasil uji outer loadings menunjukkan skor yang rendah pada variabel AKT (Akuntabilitas) yaitu  kurang dari rule of tumbs 0,70 (Chin, 1998). Skor kurang dari 0,70 juga  nampak pada konstruk KMUK4 dan KSI...

Cara Uji Validitas dengan Corrected Item-Total Correlations SPSS

Uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang signifikan dengan skor totalnya, hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan bentuk kuesioner dengan tujuan untuk mengungkap sesuatu. Teknik uji validitas item dengan teknik Corrected ItemTotal Correlation , yaitu dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya). Pada metode ini tidak perlu memasukkan skor total, karena sudah dihitung secara otomatis.    Cara Uji Validitas Metode Analisis Faktor (KMO) dengan SPSS Kemudian pengujian sign...

Rumus Fungsi If Dengan Conditional Formatting di Excel

Fungsi if merupakan fungsi yang sering digunakan pada aplikasi ms.excel untuk mendapatkan nilai berdasarkan kriteria yang ditentukan. Kadangkala kita ingin menambahkan warna-warna atau simbol-simbol tertentu pada setiap nilai yang dikembalikan dengan fungsi if. Untuk memberikan perbedaan ini, kita dapat menggunakan tools conditional formatting pada fungsi if tersebut. Mencari Nilai Dengan Fungsi If Sebelum menambahkan style pada hasil dari fungsi if, berikut ini adalah sebuah contoh data mencari score dengan fungsi if. Nilai score pada kolom E, merupakan nilai berdasarkan persentase pencapaian yang didapat pada kolom D berdasarkan nilai-nilai pada tabel pertama (A1:B4) Ketentuan score pada kolom E berdasarkan tabel pertama adalah : Jika nilai pada kolom D adalah lebih kecil dari 75%, maka akan mendapat score 1. Jika nilai pada kolom D antar 75% sampai 100%, maka akan mendapat score 2. Dan Jika nilai pada kolom D lebih besar dari 100%, maka akan mendapatkan score 3. If Dan Conditional F...