Langsung ke konten utama

Pengertian Massa Atom

 Massa suatu atom terkait erat dengan jumlah elektron, proton, dan neutron yang dimiliki atom tersebut. Pengetahuan tentang massa atom penting untuk melakukan pekerjaan di laboratorium. Namun atom adalah partikel yang sangat kecil-bahkan butir debu terkecil yang dapat kita lihat dengan mata telanjang memiliki 1 x 1016 atom! Jelaslah bahwa kita tidak dapat menimbang satu atom akan tetapi lewat percobaan kita dapat menentukan massa satu atom relatif terhadap atom lainnya. Langkah pertama adalah memberikan nilai pada massa dari satu atom unsur tertentu agar kemudian dapat digunakan sebagai standar.

Berdasarkan perjanjian internasional, satu atom dari isotop karbon (disebut karbon-12) yang mempunyai enam proton dan enam neutron memiliki massa tepat 12 satuan massa atom (sma). Atom karbon-12 ini dipakai sebagai standar, sehingga satu satuan massa atom didefinisikan sebagai suatu massa yang besarnya tepat sama dengan seperduabelas massa dari satu atom karbon-12.


Hasil percobaan menunjukkan bahwa, kerapatan satu atom hidrogen secara rata-rata hanya 8,400 persen dari kerapatan atom karbon-12 standar. Jika kita menerima bahwa massa satu atom karbon-12 adalah tepat 12 sma, maka massa atom (yaitu massa atom dalam satuan massa atom) hirogen tentunya adalah 0,8400 x 12,00 sma, atau 1,008 sma. (Ingat kembali bahwa massa atom disebut juga berat atom). Perhitungan serupa menunjukkan bahwa massa atom oksigen adalah 16,00 sma dan massa atom besi adalah 55,85 sma. Jadi, meskipun kita tidak mengetahui berapa massa rata-rata atom besi, kita tahu bahwa massanya kurang lebih 56 kali massa atom hidrogen.

Massa Atom Rata-Rata
Massa Atom Rata-Rata
 Jika Anda mencari massa atom karbon pada sebuah tabel periodik unsur, Anda akan menemukan bahwa nilainya bukanlah 12,00 sma tetapi 12,01 sma. Perbedaan ini terjadi karena sebagian besar unsur yang ada di alam (termasuk karbon) memiliki lebih dari satu isotop. Hal ini berarti bawa ketika kita mengukur massa atom suatu unsur, yang kita peroleh adalah massa rata-rata dari berbagai jenis isotop yang ada di alam. Contohnya, kelimpahan alami dari karbon-12 dan karbon-13 masing-masing adalah 98,90 persen dan 1,10 persen. Massa atom karbon-13 telah ditetapkan sebesar 13,00335 sma. Jadi, massa atom rata-rata dari karbon dapat dihitung sebagai berikut:
Massa atom rata-rata dari karbon alam:
= (0,9890)(12,00000 sma) + (0,0110)(13,00335 sma)
            = 12,0 sma


         Perhitungan massa atom karbon yang lebih akurat memberikan hasil 12,01 sma. Perhatikan bahwa dalam perhitungan yang melibatkan persen, kita harus mengubah angka persen menjadi angka pecahan atau desimal. Misalnya, 98,90 persen diubah menjadi 98,90/100 menjadi angka 0,9890. Karena jumlah atom karbon-12 di alam jauh lebih banyak daripada atom karbon-13, maka massa atom rata-ratanya lebih mendekati 12 sma daripada 13 sma.
            Penting untuk dipahami bahwa ketika penulis menyebut massa atom karbon adalah 12,01 sma, maka yang dimaksud adalah nilai rata-rata. Jika atom-atom karbon dapat diteliti satu-satu, maka kita akan mendapatkan bahwa ada atom yang bermassa atom 12,00000 sma atau 13,00335 sma, tetapi tidak pernah ada yang bermassa atom 12,01 sma.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS

Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS,  Untuk melakukan uji kualitas model pengukuran, caranya adalah:  Klik menu Calculate  => PLS Algoritm (lihat pada bagian yang dilingkari  pada gambar dibawah ini !) Setelah itu, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.  Selanjutnya, pilih (klik) Start Calculation. Setelah proses Calculation selesai, maka akan keluar hasil pengujian kualitas model pengukuran (lihat gambar di bawah ini !). Penyimpulan mengenai kualitas model pengukuran mengacu pada rule of  tumbs berikut ini: Pada gambar di bawah ini nampak hasil outer loadings (di SPSS diistilahkan  dengan Factor Loadings ) digunakan untuk mengukur validitas konvergen  dari model pengukuran (instrumen). Pada kasus ini, hasil uji outer loadings menunjukkan skor yang rendah pada variabel AKT (Akuntabilitas) yaitu  kurang dari rule of tumbs 0,70 (Chin, 1998). Skor kurang dari 0,70 juga  nampak pada konstruk KMUK4 dan KSI...

Cara Uji Validitas dengan Corrected Item-Total Correlations SPSS

Uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang signifikan dengan skor totalnya, hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan bentuk kuesioner dengan tujuan untuk mengungkap sesuatu. Teknik uji validitas item dengan teknik Corrected ItemTotal Correlation , yaitu dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya). Pada metode ini tidak perlu memasukkan skor total, karena sudah dihitung secara otomatis.    Cara Uji Validitas Metode Analisis Faktor (KMO) dengan SPSS Kemudian pengujian sign...

Rumus Fungsi If Dengan Conditional Formatting di Excel

Fungsi if merupakan fungsi yang sering digunakan pada aplikasi ms.excel untuk mendapatkan nilai berdasarkan kriteria yang ditentukan. Kadangkala kita ingin menambahkan warna-warna atau simbol-simbol tertentu pada setiap nilai yang dikembalikan dengan fungsi if. Untuk memberikan perbedaan ini, kita dapat menggunakan tools conditional formatting pada fungsi if tersebut. Mencari Nilai Dengan Fungsi If Sebelum menambahkan style pada hasil dari fungsi if, berikut ini adalah sebuah contoh data mencari score dengan fungsi if. Nilai score pada kolom E, merupakan nilai berdasarkan persentase pencapaian yang didapat pada kolom D berdasarkan nilai-nilai pada tabel pertama (A1:B4) Ketentuan score pada kolom E berdasarkan tabel pertama adalah : Jika nilai pada kolom D adalah lebih kecil dari 75%, maka akan mendapat score 1. Jika nilai pada kolom D antar 75% sampai 100%, maka akan mendapat score 2. Dan Jika nilai pada kolom D lebih besar dari 100%, maka akan mendapatkan score 3. If Dan Conditional F...