Langsung ke konten utama

Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologi

Pengertian Sosiologi
Beberapa ahli merumuskan definisi-definisi sosiologi yang antara lain sebagai berikut.
  1. Roucek dan Warren : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok-kelompok.
  2. William F. Orgburn dan Meyer F. Nimkoff : Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
  3. J.A.A. Van Doorn dan C.J. Lammers :  Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
  4. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi : Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial, yaitu keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial serta lapisan-lapisan sosial. Proses sosial, yaitu pengaruh timbal balik berbagai segi kehidupan bersama.
Objek Sosiologi
Objek Sosiologi ada dua macam, yaitu objek material dan objek formal.
  • Objek Material : Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses hubungan antarmanusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.
  • Objek Formal : Objek formal sosiologi, yaitu ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian, objek formal sosiologi adalah hubungan antarmanusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
Orientasi Sosiologi
Orientasi sosiologi di masyarakat meliputi hal-hal sebagai berikut.
  • Keluarga adalah soko guru dari kelompok masyarakat.
  • Kelangsungan hidup masyarakat memerlukan sejumlah ketentuan untuk mengatur tingkah laku manusia.
  • Kehidupan manusia banyak dipengaruhi oleh lembaga-lembaga sosial yang ada di sekelilingnya, dan harus mampu menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga tersebut.
  • Individu, keluarga, dan masyarakat mempunyai kecenderungan untuk mengklasifikasikan dirinya secara sosial menurut keturunan, tingkat kemakmuran, pendidikan, jabatan, keanggotaan kelompok, dan status sosial lainnya.
  • Adanya komunikasi dengan kebudayaan dan masyarakat lain akan menimbulkan perubahan-perubahan nilai budaya.
  • Kerja sama dan saling menghormati merupakan tuntutan kemanusiaan.
  • Realisasi kehidupan pribadi dibentuk melalui hubungannya dengan yang lain.
  • Perbuatan-perbuatan yang dapat diterima oleh suatu masyarakat dapat merupakan perbuatan yang tabu bagi masyarakat yang lain.
  • Migrasi atau perpindahan bangsa-bangsa menimbulkan percampuran budaya antarindividu dan antarkelompok.
  • Lingkungan sekitar baik fisik dan sosial akan mempengaruhi kehidupan manusia, dan manusia pun akan mempengaruhi lingkungannya.
Ciri-ciri dan Hakikat Sosiologi
Sosiologi merupakan salah satu cabang dari kelompok-kelompok ilmu sosial yang mempunyai sifat dan ciri-ciri tersendiri sebagai berikut.
  • Empiris, artinya ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
  • Teoretis, artinya suatu ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil pengamatan. Abstraksi tersebut merupakan kesimpulan logis yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
  • Komulatif, artinya disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada atau memperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori-teori yang lama.
  • No etis, artinya pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan buruk atau baik masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam. 
Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan antara lain sebagai berikut.
  • Sosiologi adalah ilmu sosial, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sosiologi mempelajari atau berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan.
  • Dalam sosiologi objek yang dipelajari dibatasi pada apa yang terjadi sekarang dan bukan apa yang seharusnya terjadi pada saat ini. Oleh karena itu, sosiologi disebut pula ilmu pengetahuan normatif.
  • Dilihat dari segi penerapannya, sosiologi dapat digolongkan ke dalam ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dapat pula menjadi ilmu terapan (applied science).
  • Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan pengetahuan yang konkret. Artinya, yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
  • Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakatnya. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia serta sifat, bentuk, isi dan struktur masyarakat.
  • Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum, bukan khusus, artinya sosiologi mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antarmanusia.
Cabang-cabang Sosiologi
Objek sosiologi, yaitu masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antara manusia dan proses yang timbul akibat hubungan manusia dalam masyarakat. Jadi, yang dipelajari dalam sosiologi itu sangat luas antara lain sebagai berikut.
  • Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lain.
  • Hubungan antara individu dengan kelompok.
  • Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain.
  • Sifat-sifat dari kelompok-kelompok sosial yang bermacam-macam coraknya.
Berdasarkan kekhususan dari ruang lingkupnya, menurut Soerjono Soekanto sosiologi dapat diklasifikasikan menjadi dua macam cabang, yaitu sosiologi umum dan khusus.

a. Sosiologi Umum : Mempelajari dan menyelidiki tingkah laku manusia pada umumnya, dalam mengadakan hubungan masyarakat.

b. Sosiologi Khusus :  Mempelajari dan menyelidiki berbagai sektor kehidupan bermasyarakat, dari suatu segi kehidupan tertentu. Contoh:
  • Sosiologi pembangunan, membahas masyarakat di dalam pembangunan.
  • Sosiologi industri, membahas masyarakat dalam dunia industri.
  • Sosiologi politik, membahas masyarakat dalam hubungannya dengan politik.
  • Sosiologi hukum, membahas tingkah laku manusia dan masyarakat dalam kaitannya dengan hukum yang berlaku.
  • Sosiologi pedesaan, membahas masyarakat di pedesaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS

Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS,  Untuk melakukan uji kualitas model pengukuran, caranya adalah:  Klik menu Calculate  => PLS Algoritm (lihat pada bagian yang dilingkari  pada gambar dibawah ini !) Setelah itu, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.  Selanjutnya, pilih (klik) Start Calculation. Setelah proses Calculation selesai, maka akan keluar hasil pengujian kualitas model pengukuran (lihat gambar di bawah ini !). Penyimpulan mengenai kualitas model pengukuran mengacu pada rule of  tumbs berikut ini: Pada gambar di bawah ini nampak hasil outer loadings (di SPSS diistilahkan  dengan Factor Loadings ) digunakan untuk mengukur validitas konvergen  dari model pengukuran (instrumen). Pada kasus ini, hasil uji outer loadings menunjukkan skor yang rendah pada variabel AKT (Akuntabilitas) yaitu  kurang dari rule of tumbs 0,70 (Chin, 1998). Skor kurang dari 0,70 juga  nampak pada konstruk KMUK4 dan KSI...

Cara Uji Validitas dengan Corrected Item-Total Correlations SPSS

Uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang signifikan dengan skor totalnya, hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan bentuk kuesioner dengan tujuan untuk mengungkap sesuatu. Teknik uji validitas item dengan teknik Corrected ItemTotal Correlation , yaitu dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya). Pada metode ini tidak perlu memasukkan skor total, karena sudah dihitung secara otomatis.    Cara Uji Validitas Metode Analisis Faktor (KMO) dengan SPSS Kemudian pengujian sign...

Rumus Fungsi If Dengan Conditional Formatting di Excel

Fungsi if merupakan fungsi yang sering digunakan pada aplikasi ms.excel untuk mendapatkan nilai berdasarkan kriteria yang ditentukan. Kadangkala kita ingin menambahkan warna-warna atau simbol-simbol tertentu pada setiap nilai yang dikembalikan dengan fungsi if. Untuk memberikan perbedaan ini, kita dapat menggunakan tools conditional formatting pada fungsi if tersebut. Mencari Nilai Dengan Fungsi If Sebelum menambahkan style pada hasil dari fungsi if, berikut ini adalah sebuah contoh data mencari score dengan fungsi if. Nilai score pada kolom E, merupakan nilai berdasarkan persentase pencapaian yang didapat pada kolom D berdasarkan nilai-nilai pada tabel pertama (A1:B4) Ketentuan score pada kolom E berdasarkan tabel pertama adalah : Jika nilai pada kolom D adalah lebih kecil dari 75%, maka akan mendapat score 1. Jika nilai pada kolom D antar 75% sampai 100%, maka akan mendapat score 2. Dan Jika nilai pada kolom D lebih besar dari 100%, maka akan mendapatkan score 3. If Dan Conditional F...