Langsung ke konten utama

Alat Pemuas Kebutuhan

Alat pemuas kebutuhan manusia lazimnya disebut produk, yang berupa barang (goods) dan jasa (service). Penggolongan produk menjadi barang dan jasa tersebut berdasarkan atas wujudnya. Alat pemuas kebutuhan berupa barang adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan yang sifatnya berwujud, dapat dilihat dan diraba. Contohnya, komputer, tas, buku, dan rumah.  

Alat pemuas kebutuhan berupa jasa adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan yang sifatnya tidak berwujud. Contohnya, jasa dokter, guru, arsitek, tukang cukur, dan sopir taksi.

Jenis-jenis Barang
Selain menurut wujudnya, alat pemuas kebutuhan dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis. Jenis-jenis alat pemuas kebutuhan tersebut, antara lain sebagai berikut.

a. Jenis barang menurut cara memperolehnya 
Pemuas kebutuhan dapat dibedakan menurut besarnya pengorbanan yang kita lakukan untuk memperolehnya.
  • Barang ekonomi :  adalah barang pemuas kebutuhan yang untuk memperolehnya memerlukan sejumlah pengorbanan tertentu yang biasanya berupa uang. Misalnya, untuk memperoleh makanan kita harus mengeluarkan sejumlah uang. Uang tersebut adalah sebuah pengorbanan.
  • Barang bebas : adalah barang pemuas kebutuhan yang tersedia hampir tidak terbatas sehingga untuk memperolehnya kita tidak membutuhkan pengorbanan dan dapat mengambilnya begitu saja di alam. Misalnya, udara untuk bernapas, pasir di padang pasir, dan es di kutub.
  • Barang illith : adalah barang yang dibutuhkan tapi jika barang ini melebihi dari yang dibutuhkan justru akan merugikan dan berbahaya. Misalnya, air dan api.
b. Jenis barang menurut kegunaannya
Menurut kegunaannya, barang atau alat pemuas kebutuhan dapat digolongkan menjadi dua.
  • Barang konsumsi adalah barang siap pakai karena manfaatnya langsung dapat diambil. Misalnya, makanan, minuman, dan pakaian.
  • Barang produksi adalah barang yang berguna untuk menghasilkan barang yang lain. Barang produksi merupakan istilah lain dari barang modal. Misalnya, mesin jahit dan radio.
c. Jenis barang menurut proses produksinya
Menurut proses produksinya, barang dapat dibedakan sebagai berikut.
  • Barang mentah (bahan baku) adalah bahan dasar untuk membuat barang lain. Barang ini sama sekali belum mengalami proses pengolahan. Misalnya, kapas, kayu, dan hasil tambang.
  • Barang setengah jadi  adalah barang yang telah melalui proses pengolahan, tetapi belum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan karena belum menjadi produk akhir. Misalnya, kain untuk membuat pakaian, besi untuk untuk membuat pisau, dan terigu untuk membuat kue.
  • Barang jadi  merupakan produk akhir yang telah melalui proses pengolahan dari bahan baku menjadi bahan setengah jadi sampai menjadi barang yang siap pakai untuk memenuhi kebutuhan manusia.
d. Jenis barang menurut hubungannya dengan barang lain
Setiap barang pemuas kebutuhan mempunyai hubungan dengan barang lainnya sesuai dengan fungsi dan peranannya, yaitu sebagai berikut.
  • Barang substitusi adalah barang pemuas kebutuhan yang fungsinya dapat menggantikan barang lain atau dapat saling menggantikan. Contohnya, gas dapat menggantikan minyak tanah sebagai bahan bakar.
  • Barang komplementer adalah barang pemuas kebutuhan yang akan bermanfaat apabila dipakai bersama-sama dengan benda yang lain. Misalnya, mobil dengan bensin, jarum dengan benang, dan kompor dengan minyak tanah.
Kegunaan Barang
Sebagai alat pemuas kebutuhan setiap barang mempunyai nilai guna atau manfaat tersendiri atau sering juga disebut utilitas (utility). Nilai guna suatu barang dapat ditingkatkan tidak saja karena diubah dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi, dan kemudian diubah lagi menjadi barang jadi, tetapi setelah menjadi barang jadi pun nilai gunanya dapat terus ditingkatkan. Kegunaan barang umumnya dapat digolongkan sebagai berikut.
  1. Kegunaan bahan dasar (Elementary utility)  berarti suatu barang dirasakan kegunaannya karena memiliki bahan dasar tertentu. Misalnya, pasir kuarsa berguna karena mengandung bahan dasar untuk pembuatan kaca.
  2. Kegunaan bentuk (Form utility) berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi karena perubahan bentuknya. Misalnya, kegunaan sebatang kayu akan meningkat setelah diubah bentuknya menjadi kursi.
  3. Kegunaan waktu (Time utility) berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika digunakan pada waktu yang tepat. Misalnya, jas hujan dan payung berguna pada saat musim hujan.
  4. Kegunaan tempat (Place utility) berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika berada pada tempat yang tepat. Misalnya, perahu berguna ketika berada di lautan.
  5. Kegunaan kepemilikan (Ownership utility) berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika berada pada pemilik yang tepat. Misalnya, jala lebih berguna bagi seorang nelayan daripada bagi seorang dokter.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS

Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS,  Untuk melakukan uji kualitas model pengukuran, caranya adalah:  Klik menu Calculate  => PLS Algoritm (lihat pada bagian yang dilingkari  pada gambar dibawah ini !) Setelah itu, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.  Selanjutnya, pilih (klik) Start Calculation. Setelah proses Calculation selesai, maka akan keluar hasil pengujian kualitas model pengukuran (lihat gambar di bawah ini !). Penyimpulan mengenai kualitas model pengukuran mengacu pada rule of  tumbs berikut ini: Pada gambar di bawah ini nampak hasil outer loadings (di SPSS diistilahkan  dengan Factor Loadings ) digunakan untuk mengukur validitas konvergen  dari model pengukuran (instrumen). Pada kasus ini, hasil uji outer loadings menunjukkan skor yang rendah pada variabel AKT (Akuntabilitas) yaitu  kurang dari rule of tumbs 0,70 (Chin, 1998). Skor kurang dari 0,70 juga  nampak pada konstruk KMUK4 dan KSI...

Cara Uji Validitas dengan Corrected Item-Total Correlations SPSS

Uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang signifikan dengan skor totalnya, hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan bentuk kuesioner dengan tujuan untuk mengungkap sesuatu. Teknik uji validitas item dengan teknik Corrected ItemTotal Correlation , yaitu dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya). Pada metode ini tidak perlu memasukkan skor total, karena sudah dihitung secara otomatis.    Cara Uji Validitas Metode Analisis Faktor (KMO) dengan SPSS Kemudian pengujian sign...

Rumus Fungsi If Dengan Conditional Formatting di Excel

Fungsi if merupakan fungsi yang sering digunakan pada aplikasi ms.excel untuk mendapatkan nilai berdasarkan kriteria yang ditentukan. Kadangkala kita ingin menambahkan warna-warna atau simbol-simbol tertentu pada setiap nilai yang dikembalikan dengan fungsi if. Untuk memberikan perbedaan ini, kita dapat menggunakan tools conditional formatting pada fungsi if tersebut. Mencari Nilai Dengan Fungsi If Sebelum menambahkan style pada hasil dari fungsi if, berikut ini adalah sebuah contoh data mencari score dengan fungsi if. Nilai score pada kolom E, merupakan nilai berdasarkan persentase pencapaian yang didapat pada kolom D berdasarkan nilai-nilai pada tabel pertama (A1:B4) Ketentuan score pada kolom E berdasarkan tabel pertama adalah : Jika nilai pada kolom D adalah lebih kecil dari 75%, maka akan mendapat score 1. Jika nilai pada kolom D antar 75% sampai 100%, maka akan mendapat score 2. Dan Jika nilai pada kolom D lebih besar dari 100%, maka akan mendapatkan score 3. If Dan Conditional F...