Objek Kajian Geografi - Dengan memerhatikan pengertian geografi dan ruang lingkupnya, kita dapat mengetahui objek studi geografi. Secara umum, objek studi geografi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal.
1. Objek material
Objek material meliputi segala sesuatu yang berada di bumi berupa semua benda, baik benda mati maupun benda hidup, beserta lingkungannya. Inilah yang disebut fenomena geosfer. Geosfer terdiri atas hal-hal berikut.
1. Objek material
Objek material meliputi segala sesuatu yang berada di bumi berupa semua benda, baik benda mati maupun benda hidup, beserta lingkungannya. Inilah yang disebut fenomena geosfer. Geosfer terdiri atas hal-hal berikut.
- Atmosfer atau udara yang menyelubungi bumi Atmosfer mempunyai ketebalan sekitar 1.000 km, tersusun atas unsur nitrogen 78,08%, oksigen 20,95%, dan karbon dioksida 0,034%. Untuk mengkaji atmosfer, kita memerlukan ilmu bantu meteorologi dan klimatologi.
- Litosfer atau kulit bumi. Bumi tempat kita berpijak terdiri atas beberapa lapisan tanah, batuan, dan mineralmineral penyusun kerak bumi/kulit bumi. Kulit bumi dapat dipelajari melalui beberapa cabang ilmu pendukung lain, misalnya geologi, geomorfologi, dan ilmu tanah.
- Hidrosfer (air) Hampir dua pertiga bagian permukaan bumi adalah air, untuk mempelajari keberadaan air di kulit bumi dapat dilakukan melalui cabang ilmu hidrologi (untuk air tawar), misalnya limnologi (mempelajari tentang danau), hidrometeorologi (mempelajari tentang kandungan air di udara), hidrologi fluvial (sungai), dan hidrologi air tanah (groundwater hidrology), serta oseanografi untuk mempelajari air laut/ lautan.
- Biosfer (hewan dan tumbuhan) Biosfer dipelajari melalui ilmu biogeografi dan ekologi serta antropologi sebagai inti tema yaitu manusia.
- Antroposfer (manusia) Untuk mengkaji objek material diperlukan metode atau cara pandang atau pendekatan yang digunakan sehingga sebuah ilmu dapat dibedakan dengan ilmu lain. Misalnya, pendekatan yang digunakan dalam ilmu geografi adalah sudut ruangan; pendekatan yang digunakan dalam ilmu sejarah adalah waktu; pendekatan yang digunakan dalam ilmu antropologi adalah budaya.
2. Objek formal
Objek formal adalah cara pandang, cara berfikir atau analisis terhadap segi materialnya. Segi formal inilah yang membedakan geografi dengan ilmu lainnya. Adapun cara pandang atau metode atau pendekatan geografi sebagai berikut.
Objek formal adalah cara pandang, cara berfikir atau analisis terhadap segi materialnya. Segi formal inilah yang membedakan geografi dengan ilmu lainnya. Adapun cara pandang atau metode atau pendekatan geografi sebagai berikut.
- Analisis keruangan : Analisis keruangan dilakukan dengan cara mengetahui karakteristik atau fenomena pada suatu wilayah. Analisis ini mengkaji variabel yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, kemudian mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan tersebut. Misalnya, keterkaitan antara lereng dan erosi, keterkaitan antara relief dan transportasi.
- Analisis ekologi/kelingkungan : Analisis ekologi dilakukan dengan cara mengetahui interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. Misalnya, keterkaitan antara pantai dan nelayan.
- Analisis kewilayahan : Analisis kewilayahan merupakan kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi. Analisis ini dilakukan dengan mengetahui perbedaan suatu wilayah dengan wilayah lain.
Prinsip-Prinsip Geografi
Ada empat prinsip dasar yang harus dipegang apabila kita sedang mencermati dan menganalisis gejala geografi. Adapun keempat prinsip tersebut sebagai berikut.
- Prinsip persebaran, yaitu gejala yang terjadi di permukaan bumi secara tidak merata yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia.
- Prinsip interrelasi, yaitu suatu hubungan saling terkait antara suatu gejala dengan gejala lain yang terjadi dalam satu ruang atau wilayah tertentu.
- Prinsip deskripsi, yaitu penjelasan secara terperinci mengenai gejala-gejala yang kita selidiki atau pelajari dan dapat disajikan dengan tulisan, kata-kata, diagram, grafik, tabel, gambar, dan peta.
- Prinsip korologi, yaitu tinjauan dari berbagai gejala, fakta, atau masalah geografi di suatu tempat dengan meninjau aspek sebaran, interrelasi, dan interaksinya dalam suatu ruang. Hal ini dilakukan karena ruang tersebut akan memberikan karakteristik yang berbeda pada setiap kesatuan gejalanya.
Komentar
Posting Komentar