Pengertian Struktur Sosial
Struktur sosial merupakan suatu konsep perumusan asas hubungan antar individu dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan pedoman bagi tingkah laku individu.
Untuk memahami lebih jauh mengenai apa itu struktur sosial, mari kita pelajari bersama pengertian struktur sosial menurut pendapat para ahli sosiologi berikut ini.
- George C. Homan : Mengaitkan struktur sosial dengan perilaku elementer (mendasar) dalam kehidupan sehari-hari.
- Talcott Parsons ; Berpendapat bahwa struktur sosial adalah keterkaitan antar manusia.
- Coleman : Melihat struktur sosial sebagai sebuah pola hubungan antar manusia dan antarkelompok manusia.
- Kornblum : Menekankan konsep struktur sosial pada pola perilaku individu dan kelompok, yaitu pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antarindividu dan antar kelompok dalam masyarakat.
Unsur-Unsur Struktur Sosial
Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dalam suatu masyarakat yang tertata dalam suatu struktur yang cenderung bersifat tetap. Tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat itu diharapkan dapat berfungsi dengan baik, sehingga akan tercipta suatu keteraturan, ketertiban, dan kedamaian dalam hidup bermasyarakat. Untuk mewujudkannya diperlukan adanya unsur-unsur tertentu.
Menurut Charles P. Loomis, struktur sosial tersusun atas sepuluh unsur penting berikut ini.
- Adanya pengetahuan dan keyakinan yang dimiliki oleh para anggota masyarakat yang berfungsi sebagai alat analisis dari anggota masyarakat.
- Adanya perasaan solidaritas dari anggota-anggota masyarakat
- Adanya tujuan dan cita-cita yang sama dari warga masyarakat.
- Adanya nilai-nilai dan norma-norma sosial yang dijadikan sebagai patokan dan pedoman bagi anggota masyarakat dalam bertingkah laku.
- Adanya kedudukan dan peranan sosial yang mengarahkan pola-pola tindakan atau perilaku warga masyarakat.
- Adanya kekuasaan, berupa kemampuan memerintah dari anggota masyarakat yang memegang kekuasaan, sehingga sistem sosial dapat berlanjut.
- Adanya tingkatan dalam sistem sosial yang ditentukan oleh status dan peranan anggota masyarakat.
- Adanya sistem sanksi yang berisikan ganjaran dan hukuman dalam sistem sosial, sehingga norma tetap terpelihara.
- Adanya sarana atau alat-alat perlengkapan sistem sosial, seperti pranata sosial dan lembaga.
- Adanya sistem ketegangan, konflik, dan penyimpangan yang menyertai adanya perbedaan kemampuan dan persepsi warga masyarakat.
Komentar
Posting Komentar