Langsung ke konten utama

WAWANCARA (Mendata Pendapat dan Gagasan Narasumber)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang tokoh/narasumber.
Narasumber merupakan orang yang memberikan informasi tentang sebuah permasalahan atau hal-hal yang tengah menjadi perbincangan atau orang yang menguasai materi tentang hal atau permasalahan tersebut. Narasumber sendiri bisa dibedakan menjadi dua jenis narasumber. Kedua jenis narasumber tersebut adalah sebagai berikut.
1. Responden
          Responden merupakan orang yang dimintai dan memberikan keterangan tentang sebuah peristiwa atau kegiatan dan juga dimintai data pribadinya. Contoh responden di antaranya orang yang memiliki prestasi, orang memiliki pengaruh, dan tokoh-tokoh masyarakat.
2. Saksi mata atau informan
          Saksi mata atau informan merupakan orang yang memberikan informasi tentang sebuah peristiwa atau hal yang disaksikannya secara langsung.
          Informasi-informasi yang didapatkan dari narasumber diperoleh melalui proses wawancara secara langsung dengan narasumber tersebut. Wawancara sendiri merupakan sebuah percakapan atau dialog yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk membahas sebuah permasalahan atau peristiwa.
          Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan proses wawancara, di antaranya sebagai berikut.
1. Menentukan tema atau permasalahan yang akan diangkat dalam wawancara.
2. Menentukan narasumber yang akan memberikan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan yang diangkat.
3. Menentukan waktu dan tempat pelaksanaan wawancara.
4. Menyusun daftar pertanyaan. Usahakan untuk menggunakan rumus 5W+1H (what 'apa', when 'kapan', who 'siapa', why 'mengapa', where 'di mana', dan how 'bagaimana') yang akan diajukan dalam wawancara.
5. Mulai melakukan proses wawancara.
6. Membuat simpulan dari hasil wawancara yang sudah dilakukan.

Mendata Pendapat dan Gagasan Narasumber
          Mendata pendapat dan gagasan dari narasumber bisa dilakukan dengan mengumpulkan hasil wawancara, baik dalam bentuk rekaman ataupun tulisan, menjadi sebuah data yang tersusun dengan rapi.
          Dalam melakukan sebuah wawancara, tentunya sudah ada pertanyaan-pertanyaan yang disusun sebaik mungkin untuk kemudian diajukan kepada narasumber. Dari pertanyaan tersebut, narasumber akan menjawabnya dengan pendapat-pendapat dan gagasannya. Pendapat dan gagasan tersebut kemudian direkam atau dicatat sebaik mungkin agar bisa disimpulkan pada akhirnya. Akan tetapi, sebelum dibuat simpulan, ada baiknya untuk didata terlebih dahulu semua pendapat dan gagasan yang telah diberikan oleh narasumber.
          Ada beberapa hal yang dilakukan dalam mendata pendapat dan gagasan tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Menuliskan kembali dengan kalimat yang baik dan rapi pendapat dan gagasan dari narasumber sesuai dengan urutan pertanyaan.
2. Menganalisis secara singkat setiap pendapat dan gagasan dari narasumber tersebut.
3. Menyusun dengan rapi pertanyaan dan jawaban yang berupa pendapat dan gagasan narasumber.
4. Mendata pendapat dan gagasan yang kemudian akan dijadikan bahan untuk akhirnya dibuat simpulan.

Poin Penting
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam materi ini, yaitu:
1. Ada dua jenis narasumber, yaitu responden dan informan (saksi mata).
2. Memperhatikan hal-hal yang harus dilakukan dengan baik saat melakukan wawancara.
3. Memperhatikan langkah-langkah mendata pendapat dan gagasan dari narasumber.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS

Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS,  Untuk melakukan uji kualitas model pengukuran, caranya adalah:  Klik menu Calculate  => PLS Algoritm (lihat pada bagian yang dilingkari  pada gambar dibawah ini !) Setelah itu, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.  Selanjutnya, pilih (klik) Start Calculation. Setelah proses Calculation selesai, maka akan keluar hasil pengujian kualitas model pengukuran (lihat gambar di bawah ini !). Penyimpulan mengenai kualitas model pengukuran mengacu pada rule of  tumbs berikut ini: Pada gambar di bawah ini nampak hasil outer loadings (di SPSS diistilahkan  dengan Factor Loadings ) digunakan untuk mengukur validitas konvergen  dari model pengukuran (instrumen). Pada kasus ini, hasil uji outer loadings menunjukkan skor yang rendah pada variabel AKT (Akuntabilitas) yaitu  kurang dari rule of tumbs 0,70 (Chin, 1998). Skor kurang dari 0,70 juga  nampak pada konstruk KMUK4 dan KSI...

Cara Uji Validitas dengan Corrected Item-Total Correlations SPSS

Uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang signifikan dengan skor totalnya, hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan bentuk kuesioner dengan tujuan untuk mengungkap sesuatu. Teknik uji validitas item dengan teknik Corrected ItemTotal Correlation , yaitu dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya). Pada metode ini tidak perlu memasukkan skor total, karena sudah dihitung secara otomatis.    Cara Uji Validitas Metode Analisis Faktor (KMO) dengan SPSS Kemudian pengujian sign...

Rumus Fungsi If Dengan Conditional Formatting di Excel

Fungsi if merupakan fungsi yang sering digunakan pada aplikasi ms.excel untuk mendapatkan nilai berdasarkan kriteria yang ditentukan. Kadangkala kita ingin menambahkan warna-warna atau simbol-simbol tertentu pada setiap nilai yang dikembalikan dengan fungsi if. Untuk memberikan perbedaan ini, kita dapat menggunakan tools conditional formatting pada fungsi if tersebut. Mencari Nilai Dengan Fungsi If Sebelum menambahkan style pada hasil dari fungsi if, berikut ini adalah sebuah contoh data mencari score dengan fungsi if. Nilai score pada kolom E, merupakan nilai berdasarkan persentase pencapaian yang didapat pada kolom D berdasarkan nilai-nilai pada tabel pertama (A1:B4) Ketentuan score pada kolom E berdasarkan tabel pertama adalah : Jika nilai pada kolom D adalah lebih kecil dari 75%, maka akan mendapat score 1. Jika nilai pada kolom D antar 75% sampai 100%, maka akan mendapat score 2. Dan Jika nilai pada kolom D lebih besar dari 100%, maka akan mendapatkan score 3. If Dan Conditional F...