Langsung ke konten utama

5 Tahapan Menentukan Bagian-Bagian Kebudayaan

Cara menentukan bagian-bagian kebudayaan - Untuk menentukan bagian-bagian dari suatu kebudayaan, diperlukan tahapan-tahapan yang harus dilalui. Paling tidak ada lima tahapan yang antara lain sebagai berikut.

Tahap pertama
Pada tahap pertama seorang ahli antropologi melakukan pendekatan holistik, yaitu mengamati kebudayaan yang bersangkutan (misalnya kebudayaan Minangkabau) secara keseluruhan. Setelah itu ditentukan bagian-bagian dari kebudayaan Minangkabau tersebut, misalnya sistem kekerabatan. 

Bagian-bagian khusus dari sistem kekerabatan meliputi perkawinan, keluarga inti, rumah tangga, dan lain-lain. Rincian dari unsur perkawinan ke dalam bagian-bagian yang lebih khusus akan diperoleh, yaitu adat melamar, upacara pernikahan, penyerahan mas kawin dan lain-lain.

Adapun metode yang biasanya digunakan oleh para ahli sosiologi adalah menentukan pranata yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini masyarakat tidak dipandang sebagai suatu keseluruhan yang kemudian dipilah-pilah dalam pranata-pranata, tetapi dimulai dari seluruh pranata yang telah ditentukan untuk diteliti. Misal: pertunjukan Srimulat, yaitu dengan cara menganalisis organisasinya, latar belakang sosial, dan pendidikan para pemainnya, serta gagasan-gagasan yang melatarbelakangi inti cerita, dan sebagainya.

Tahap kedua
Pada tahap kedua, setiap adat sebaiknya dibagi ke dalam “kompleks budaya”. Begitu juga setiap aktivitas sosial lebih lanjut dibagi ke dalam “kompleks sosial”, sedangkan benda kebudayaan tidak berubah.

Tahap ketiga
Pada tahap ketiga, setiap kompleks budaya dibagi-bagi menjadi “tema-tema budaya”. Tiap-tiap kompleks sosial lebih lanjut diuraikan menjadi berbagai jenis “pola sosial” dan seperti pada tahap kedua, benda kebudayaan tidak mengalami perubahan seperti juga pada tahap berikutnya.

Tahap keempat
Pada tahap keempat setiap tema budaya dapat dirinci lagi ke dalam gagasan dan setiap pola sosial ke dalam “tindakan”. Sebagai contoh, sebuah unsur kebudayaan dapat dirinci ke dalam sub-sub unsur budaya sebagai berikut: perburuan, perladangan, perdagangan, perkebunan, pertamanan, perindustrian, industri pertambangan, dan lain-lain. Wujud tiap bagian tersebut adalah adatnya, sementara wujud sistem sosialnya adalah kebudayaan berupa peralatan yang digunakan. 

Organisasi sosial pun dapat dirinci, antara lain kekerabatan, sistem komunitas, sistem pelapisan sosial, sistem pimpinan, sistem politik, dan lain-lain. Dalam organisasi sosial juga terdapat beberapa sifatnya yang universal, yaitu sistem kekerabatan. Sistem kekerabatan sebaiknya dimasukkan dalam “adat” atau komplek budaya, karena hanya berupa sub khusus saja dari “organisasi sosial”. Irigasi, pengelola dan penggarap tanah, pemrosesan serta pengawetan hasil tanaman, adalah contoh “adat dan aktivitas sosial” yang diuraikan ke dalam beberapa kompleks kebudayaan dan sosial. 

Demikian juga perkawinan, tolong-menolong antar kerabat, pergaulan, sopan santun, dan lain-lain. Setiap unsur tersebut memiliki peralatan masing-masing. Unsur-unsur yang bersifat universal, misalnya “perkawinan”. Namun seperti halnya sistem kekerabatan, sistem perkawinan sebaiknya tidak disebut “unsur kebudayaan universal” tetapi tetap kompleks budaya dan kompleks sosial, sehingga perkawinan dirinci ke dalam melamar, upacara perkawinan, perayaan, mas kawin, harta bawaan mempelai wanita, poligami, perceraian, talak, rujuk, dan lain-lain.

Tahap kelima
Tahap perincian terakhir adalah “gagasan” dan “tindakan”, sehingga mas kawin dapat diperinci lagi menjadi sub-sub unsur seperti, bagian dari mas kawin berupa tanah, ternak, benda-benda adat, perhiasan, uang dan lain-lain. Upacara penyerahan mas kawin, upacara pertukaran harta antara mempelai pria dan wanita, dan lain-lain.

Unsur-unsur terakhir biasanya tidak bersifat universal karena sudah khusus sifatnya. Harta mas kawin berupa tanah bukan merupakan unsur universal. Namun unsur-unsur tersebut terdapat pada sejumlah kebudayaan suku bangsa peternak di Asia Timur. Oleh karena itu, suku-suku bangsa tersebut merupakan unsur yang dominan dari mas kawin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menyelesaikan Konflik

Pada postingan terdahulu kita telah membahas tentang akomodasi sebagai salah satu cara menyelesaikan konflik . Akomodasi sebagai cara untuk menyelesaikan konflik dalam masyarakat memiliki beberapa tujuan antara lain sebagai berikut : untuk mengurangi pertentangan di antara individu-individu atau kelopok manusia sebagai akibat perbedaan paham,  mencegah meledaknya pertentangan,  memungkinkan terjadinya kerja sama di antara kelompok-kelompok yang hidup terpisah sebagai akibat faktor sosial psikologis dan kebudayaan,  serta megusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah, misalnya melalui perkawinan campuran. Beberapa cara akomodasi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik adalah konsiliasi, mediasi, arbitrasi, ajudikasi, eliminasi, subjugation atau domination, majority rule, minority consent, kompromi, integrasi, dan gencatan senjata. Sementara itu Georg Simmel mengatakan ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik, yaitu s...

Belajar Menggunakan WolframAlpha

Pasti kamu udah kenal beberapa search engine atau mesin pencari yang ada sekarang seperti Google, Yahoo, Ask, dan lain-lainnya ya? Tapi, tau nggak sih kamu tentang WolframAlpha? Mungkin kamu belum pernah denger atau asing dengan namanya. WolframAlpha sebenarnya bukan search engine seperti Google atau Yahoo, tapi lebih tepat disebut sebagai answer engine atau mesin penjawab. Meskipun masih baru, situs ini bisa memberikan banyak informasi dan menjawab beberapa pertanyaan. Tampilannya mirip dengan Google, tapi data yang ditampilkan lebih seperti Wikipedia. Jadi, bisa dibilang WolframAlpha itu perpaduan antara Google dan Wikipedia. Apa Itu WolframAlpha? Wolfram Alpha adalah sebuah mesin penjawab yang telah dikembangkan oleh perusahaan multinasional bernama Wolfram Research. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan teknologi komputasi dan didirikan pada tahun 1987 oleh Stephen Wolfram, namun Wolfram Alpha ini baru dirilis ke publik pada tanggal 15 Mei 2009. Wolfram Alpha ini hadir deng...

Rumus Fungsi Sumproduct di Excel dan Kegunaannya

Fungsi sumproduct merupakan sebuah fungsi yang digunakan untuk mengalikan komponen-komponen di dalam array dan mengembalikan jumlah dari perkalian tersebut. Sintaks Fungsi Sumproduct Di Excel SUMPRODUCT(array1, [array2], [array3], ...)  Array adalah komponen-komponen yang akan dikalikan lalu dijumlahkan. Manfaat Penggunaan Fungsi Sumproduct Penggunaan fungsi sumproduct ini akan memberikan kemudahan dalam mengalikan suatu nilai jika header pada suatu data berbentuk nilai. Misalkan suatu contoh data penjualan tersaji seperti pada  gambar fungsi sumproduct 1  dibawah ini dengan harga jual masing-masing produk adalah sebagai berikut : Produk 1 misalnya mempunyai harga jual 10.000 per 1 Item. Produk 2 misalnya mempunyai harga jual 20.000 per 1 Item. Produk 3 misalnya mempunyai harga jual 30.000 per 1 Item. Fungsi Sumproduct 1 Untuk mendapatkan total penjualan biasanya kita akan menggunakan rumus formula pada kolom C sebagai berikut (contoh pada sel C3) = B3*10000 + C3*20000 + ...