Langsung ke konten utama

Fungsi Spektrometer Massa

 Metode paling langsung dan akurat untuk menentukan massa atom dan massa molekul adalah metode spektrometri massa, seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.3. Pada sebuah spektrometer massa, suatu sampel gas ditembak oleh aliran elektron berenergi tinggi. Tumbukan antara elektron dan atom (atau molekul) gas menghasilkan ion positif dengan terlepasnya satu elektron dari tiap atom atau molekul. Ion-ion positif ini (dengan massa m dan muatan listrik e) dipercepat oleh dua buah lempeng yang bermuatan listrik berlawanan saat ion-ion tersebut melewatinya.

Fungsi Spektrometer Massa
Figure 3.3  Schematic diagram of one type of mass spectrometer

    Setelah melewati kedua lempeng, ion-ion ini kemudian dibelokkan oleh sebuah magnet sehingga bergerak melengkung. Jari-jari lintasannya bergantung pada perbandingan antara muatan listrik dan massa (yaitu e/m). Ion-ion dengan perbandingan e/m lebih kecil mempunyai lintasan seperti kurva dengan jari-jari yang lebih besar daripada ion-ion yang memiliki perbandingan e/m lebih besar, sehingga ion-ion dengan muatan listrik sama tetapi massanya berbeda akan terpisah satu sama lain. Massa dari setiap ion (dan juga atom atau molekul induk) ditentukan oleh sejauh mana ion-ion tersebut dibelokkan. Akhirnya, ion-ion tersebut sampai pada sebuah detektor, yang mencatat arus listrik dari tiap jenis ion. Jumlah arus listrik yang dihasilkan sebanding dengan jumlah ion, sehingga kita dapat menentukan kelimpahan relatif dari isotop-isotopnya.
Fungsi Spektrometer Massa
Figure 3.4 The Mass spectrum of the three isotope of neon.
         Spektrometer massa pertama yang dikembangkan pada tahun 1920-an oleh fisikawan Inggris, F.W. Aston, terlalu sederhana untuk standar saat ini. Akan tetapi, spektrometer tersebut memberikan bukti yang tidak terbantahkan akan adanya isotop Neon-20 (massa atom 19,9924 sma dan kelimpahan alami 90,92 persen) dan Neon-22 (massa atom 21,9914 sma dan kelimpahan alami 8,82 persen). Ketika spektrometer massa yang lebih canggih dan sensitif diciptakan, para ilmuwan dikejutkan dengan temuan bahwa Neon mempunyai isotop stabil yang ketiga dengan massa atom 20,9940 sma dan kelimpahan alami 0,257 persen (Gambar 3.4). Contoh ini menggambarkan betapa pentingya akurasi percobaan pada ilmu kuantitatif seperti kimia. Percobaan-percobaan terdahulu gagal mendeteksi Neon-21 karena kelimpahn alaminya hanya 0,257 persen. Dengan kata lain, hanya 26 dalam 10.000 atom Neon adalah Neon-21. Massa dari molekul-molekul dapat ditentukan dengan cara yang serupa oleh spektrometer massa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS

Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS,  Untuk melakukan uji kualitas model pengukuran, caranya adalah:  Klik menu Calculate  => PLS Algoritm (lihat pada bagian yang dilingkari  pada gambar dibawah ini !) Setelah itu, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.  Selanjutnya, pilih (klik) Start Calculation. Setelah proses Calculation selesai, maka akan keluar hasil pengujian kualitas model pengukuran (lihat gambar di bawah ini !). Penyimpulan mengenai kualitas model pengukuran mengacu pada rule of  tumbs berikut ini: Pada gambar di bawah ini nampak hasil outer loadings (di SPSS diistilahkan  dengan Factor Loadings ) digunakan untuk mengukur validitas konvergen  dari model pengukuran (instrumen). Pada kasus ini, hasil uji outer loadings menunjukkan skor yang rendah pada variabel AKT (Akuntabilitas) yaitu  kurang dari rule of tumbs 0,70 (Chin, 1998). Skor kurang dari 0,70 juga  nampak pada konstruk KMUK4 dan KSI...

Cara Uji Validitas dengan Corrected Item-Total Correlations SPSS

Uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang signifikan dengan skor totalnya, hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan bentuk kuesioner dengan tujuan untuk mengungkap sesuatu. Teknik uji validitas item dengan teknik Corrected ItemTotal Correlation , yaitu dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya). Pada metode ini tidak perlu memasukkan skor total, karena sudah dihitung secara otomatis.    Cara Uji Validitas Metode Analisis Faktor (KMO) dengan SPSS Kemudian pengujian sign...

Rumus Fungsi If Dengan Conditional Formatting di Excel

Fungsi if merupakan fungsi yang sering digunakan pada aplikasi ms.excel untuk mendapatkan nilai berdasarkan kriteria yang ditentukan. Kadangkala kita ingin menambahkan warna-warna atau simbol-simbol tertentu pada setiap nilai yang dikembalikan dengan fungsi if. Untuk memberikan perbedaan ini, kita dapat menggunakan tools conditional formatting pada fungsi if tersebut. Mencari Nilai Dengan Fungsi If Sebelum menambahkan style pada hasil dari fungsi if, berikut ini adalah sebuah contoh data mencari score dengan fungsi if. Nilai score pada kolom E, merupakan nilai berdasarkan persentase pencapaian yang didapat pada kolom D berdasarkan nilai-nilai pada tabel pertama (A1:B4) Ketentuan score pada kolom E berdasarkan tabel pertama adalah : Jika nilai pada kolom D adalah lebih kecil dari 75%, maka akan mendapat score 1. Jika nilai pada kolom D antar 75% sampai 100%, maka akan mendapat score 2. Dan Jika nilai pada kolom D lebih besar dari 100%, maka akan mendapatkan score 3. If Dan Conditional F...