Langsung ke konten utama

Macam - Macam Sarana Pewarisan Budaya dan Contohnya

a. Keluarga

Dalam masyarakat tradisional maupun modern, keluarga adalah kelompok perantara pertama yang mengenalkan nilai-nilai subbudaya kepada si anak, itulah sebabnya disebut sebagai sarana pewarisan budaya.  Di sinilah anak mengalami hubungan sosial pertama dalam kehidupan. Ada keluarga besar dan kecil, juga ada keluarga harmonis dan kurang harmonis.

Contoh:
Seorang anak dapat dikatakan telah belajar kekejaman ketika ia melihat ibunya dipukul ayahnya. Si
anak kemungkinan cenderung mewarisi perilaku seperti itu. Jika si anak mempunyai orang tua otoriter maka perilaku itu membuat anak tidak betah di rumah. Akibatnya si anak menjadi pengguna obat-obatan terlarang, tawuran, atau tindakan kejahatan lainnya. 

Apalagi pada masyarakat modern saat ini, media elektronik seperti televisi telah mempercepat proses pewarisan budaya. Oleh karena itu, orang tua harus selalu mengawasi perilaku anak-anaknya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan sarana pewarisan budaya bagi individu seperti: cara-cara pelamaran, pola anak menetap, atau kekerabatan.

Hal-hal yang didapat oleh seorang anak sebagai anggota keluarga sebagai berikut.

  • Keagamaan : Keluarga harus mampu menjadi wahana yang pertama dan utama dalam melaksanakan Ketuhanan Yang Maha Esa.
  • Kebudayaan : Keluarga dikembangkan menjadi wahana menumbuhkan dan melestarikan budaya nasional.
  • Perlindungan : Keluarga menjadi pelindung yang utama dalam memberikan keteladanan kepada anak-anaknya.
  • Pendidikan : Keluarga sebagai sekolah dan guru yang pertama dan utama dalam mengantarkan anak menjadi mandiri.
  • Pemeliharaan lingkungan : Keluarga harus siap memberi dan memelihara kelestarian lingkungannya yang terbaik kepada anak cucunya.

b. Masyarakat

Dalam masyarakat, pewarisan budaya terjadi melalui sosialisasi. Individu sebagai anggota masyarakat mendapat pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan perilaku masyarakat. Dalam masyarakat tradisional, norma-norma diwariskan kepada generasi berikutnya tetap terjaga. Lain halnya dalam masyarakat modern saat ini, norma-norma luhur dalam masyarakat cenderung ditinggalkan.

Contoh:
Di kalangan masyarakat Indonesia dan sebagian masyarakat di dunia, perbuatan meludah dianggap perbuatan yang tidak sopan, tetapi masyarakat Masai di Afrika menganggap perbuatan meludah sebagai tanda terima kasih kepada seseorang.

c. Sekolah
Dalam masyarakat modern, sekolah merupakan sarana pewarisan budaya yang sangat efektif. Berbagai macam ilmu pengetahuan dan teknologi serta norma-norma/aturan secara langsung diberikan kepada siswa. Budaya yang diwariskan melalui sekolah, antara lain sebagai berikut.

  • Memperkenalkan, memelihara, mengelola, memilih, dan mengembangkan unsur-unsur budaya.
  • Mengembangkan kekuatan penalaran (the power of reasoning).
  • Mempertinggi budi pekerti.
  • Memperkuat kepribadian.
  • Menumbuhkan manusia pembangunan.

Pada sekolah-sekolah yang menyelenggarakan pendidikan TK, SD, dan SLTP, peranan guru sangat besar dalam membentuk dan mengubah perilaku anak didik. Keadaan berubah setelah anak memasuki SMU. Anak didik mulai membentuk dan mengubah perilakunya sendiri.

d. Lembaga Pemerintahan

Lembaga pemerintahan sangat dibutuhkan dalam pewarisan budaya, terutama dalam masyarakat modern saat ini. Melalui lembaga pemerintahan, peraturanperaturan yang dibuat oleh pemerintah bisa disosialisasikan kepada masyarakat luas.

Setiap warga dapat berhubungan dengan lembaga pemerintahan, jika ada urusan sesuai dengan haknya sebagai warga. Misalnya: meminta surat keterangan bepergian, mencari Kartu Tanda Penduduk, atau mencari Kartu Keluarga.
Fungsi lembaga pemerintahan sebagai berikut.

  • Pelambang norma melalui undang-undang yang disampaikan oleh badan legislatif.
  • Melaksanakan undang-undang yang telah disetujui.
  • Penyelesaian konflik yang terjadi di antara para anggota masyarakat.
  • Melindungi warga dari serangan negara lain dan pemelihara kesiapsiagaan menghadapi bahaya.

e. Perkumpulan

Dalam masyarakat modern, banyak dijumpai perkumpulan atau asosiasi yang dibentuk secara sadar untuk tujuan-tujuan khusus. Terbentuknya perkumpulan dilandasai oleh kesamaan minat, tujuan, kepentingan, dan agama. Perkumpulan atau asosiasi dapat menjadi sarana pewarisan budaya, jika para anggota menyadari hak dan kewajiban yang berlaku dalam anggaran dasarnya. 

Para anggota dapat menyumbangkan peranannya terhadap negara. Misalnya dengan mengikuti perkumpulan PSSI atau PBSI, organisasi tersebut merupakan contoh perkumpulan yang bergerak dalam bidang olah raga.


f. Institusi Resmi Lain

Dalam suatu masyarakat modern yang sedang berkembang, jumlah institusi selalu bertambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin kompleks. Pengertian institusi dalam bahasa Indonesia belum ada keseragaman. Prof. Dr. Koentjaraningrat mengatakan institusi sesuai dengan pranata, sedangkan Soerjono Soekanto mengartikan sebagai lembaga. Di negara kita banyak bermunculan lembaga resmi sebagai sarana pewarisan budaya bagi individu.

Contoh:
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan suatu lembaga resmi pemerintahan yang dibentuk dengan tujuan agar setiap individu dapat menyampaikan keluhan melalui wakilwakilnya yang duduk di DPR. Begitu juga wakil-wakil rakyat yang duduk di DPR tersebut berusaha memperjuangkan aspirasi rakyat kepada pemerintah melalui program kerjanya.

g. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang besar dalam pewarisan budaya. Pengaruh dari lingkungan kerja sangat besar dalam pembentukan kepribadian seseorang. Lingkungan kerja termasuk sarana pewarisan budaya dalam masyarakat modern saat ini.

Contoh:
Seorang tukang sapu sebuah rumah sakit, sudah berpuluh-puluh tahun bekerja di lingkungan rumah sakit. Walaupun tukang sapu hanya lulus SD, tetapi tentang kebersihan, kedisiplinan, pengabdian, dan bahkan mungkin pengetahuan tentang obat-obatan dia pahami. Mengapa? Karena setiap hari ia berada di lingkungan rumah sakit yang di dalamnya ada dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya.

h. Media Massa

Media massa baik berupa cetak maupun elektronik merupakan sarana pewarisan budaya dalam masyarakat modern. Bahkan buku, majalah, TV, dan surat kabar dapat membentuk kepribadian seseorang. Seorang antropolog Margaret Mead berpendapat bahwa pengaruh televisi sudah melebihi sarana lain dalam pewarisan budaya. Oleh karena itu, film-film yang disajikan di televisi harus diseleksi mana yang pantas dan mana yang tidak pantas ditonton oleh anakanak. Dalam hal ini orang tua berperan dalam memberikan penjelasan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS

Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS,  Untuk melakukan uji kualitas model pengukuran, caranya adalah:  Klik menu Calculate  => PLS Algoritm (lihat pada bagian yang dilingkari  pada gambar dibawah ini !) Setelah itu, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.  Selanjutnya, pilih (klik) Start Calculation. Setelah proses Calculation selesai, maka akan keluar hasil pengujian kualitas model pengukuran (lihat gambar di bawah ini !). Penyimpulan mengenai kualitas model pengukuran mengacu pada rule of  tumbs berikut ini: Pada gambar di bawah ini nampak hasil outer loadings (di SPSS diistilahkan  dengan Factor Loadings ) digunakan untuk mengukur validitas konvergen  dari model pengukuran (instrumen). Pada kasus ini, hasil uji outer loadings menunjukkan skor yang rendah pada variabel AKT (Akuntabilitas) yaitu  kurang dari rule of tumbs 0,70 (Chin, 1998). Skor kurang dari 0,70 juga  nampak pada konstruk KMUK4 dan KSI...

Cara Uji Validitas dengan Corrected Item-Total Correlations SPSS

Uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang signifikan dengan skor totalnya, hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan bentuk kuesioner dengan tujuan untuk mengungkap sesuatu. Teknik uji validitas item dengan teknik Corrected ItemTotal Correlation , yaitu dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya). Pada metode ini tidak perlu memasukkan skor total, karena sudah dihitung secara otomatis.    Cara Uji Validitas Metode Analisis Faktor (KMO) dengan SPSS Kemudian pengujian sign...

Rumus Fungsi If Dengan Conditional Formatting di Excel

Fungsi if merupakan fungsi yang sering digunakan pada aplikasi ms.excel untuk mendapatkan nilai berdasarkan kriteria yang ditentukan. Kadangkala kita ingin menambahkan warna-warna atau simbol-simbol tertentu pada setiap nilai yang dikembalikan dengan fungsi if. Untuk memberikan perbedaan ini, kita dapat menggunakan tools conditional formatting pada fungsi if tersebut. Mencari Nilai Dengan Fungsi If Sebelum menambahkan style pada hasil dari fungsi if, berikut ini adalah sebuah contoh data mencari score dengan fungsi if. Nilai score pada kolom E, merupakan nilai berdasarkan persentase pencapaian yang didapat pada kolom D berdasarkan nilai-nilai pada tabel pertama (A1:B4) Ketentuan score pada kolom E berdasarkan tabel pertama adalah : Jika nilai pada kolom D adalah lebih kecil dari 75%, maka akan mendapat score 1. Jika nilai pada kolom D antar 75% sampai 100%, maka akan mendapat score 2. Dan Jika nilai pada kolom D lebih besar dari 100%, maka akan mendapatkan score 3. If Dan Conditional F...