Langsung ke konten utama

Pengertian Akulturasi, Sinkretisme, Milanarisme dan Adaptasi

Akulturasi
Akulturasi adalah proses perubahan yang di dalamnya terjadi penyatuan budaya-budaya yang berbeda. Hal itu terjadi apabila suatu unsur kebudayaan tertentu dari masyarakat berhadapan dengan unsur kebudayaan dari masyarakat lain, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu diserap ke dalam kebudayaan penerima tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan penerima. Misalnya kebudayaan Hindu memasuki kebudayaan Bali menjadi kebudayaan Hindu Bali. Unsur kebudayan Bali tidak hilang walaupun dimasuki oleh budaya Hindu.

Sinkretisme
Sinkretisme adalah suatu proses terjadinya pertemuan dua buah kebudayaan dan tidak menghilangkan jati diri masing-masing. Sinkretisme berbeda dengan akulturasi. Bedanya, sinkretisme tidak menghasilkan kebudayaan baru, tetapi kebudayaan lama mengalami penyesuaian.

Milanarisme
Milanarisme/mesianisme adalah suatu gerakan rakyat yang timbul atas kepercayaan bahwa seorang tokoh akan datang untuk membebaskan orang dari segala penderitaan/kesengsaraan. Contoh: Gerakan Ratu Adil

Adaptasi
Adaptasi adalah suatu proses perubahan kebudayaan sesuai dengan lingkungan. Macam-macam proses adaptasi sebagai berikut.
  1. Adaptasi Evolusioner : Adaptasi Evolusioner adalah perubahan kebudayaan dalam masyarakat yang berlangsung lama dari tingkat tinggi ke tingkat yang lebih rendah.
  2. Evolusi Konvergensi : Evolusi konvergensi adalah berkembangnya adaptasi dalam kondisi lingkungan yang sama oleh bangsabangsa dengan latar belakang kebudayaan yang sangat berbeda.
  3. Evolusi Paralel : Hampir sama dengan evolusi konvergensi. Bedanya adalah berkembangnya adaptasi dalam lingkungan yang sama dan dengan latar belakang kebudayan yang agak sama pula.
  4. Daerah Kebudayaan : Daerah kebudayaan atau culture area merupakan suatu gabungan yang dilakukan oleh ahli-ahli antropologi terhadap suku-suku bangsa yang memiliki kebudayaan dari beberapa unsur yang sama dan arti yang menyolok.
  5. Pola Adaptasi Kebudayaan : Pola adaptasi kebudayaan merupakan suatu pola adaptasi masyarakat agar mampu hidup dan menjaga kelangsungan keberadaannya sesuai dengan situasi dan kondisi suatu daerah tertentu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS

Uji Kelayakan Model Goodness of fit Pada SmartPLS,  Untuk melakukan uji kualitas model pengukuran, caranya adalah:  Klik menu Calculate  => PLS Algoritm (lihat pada bagian yang dilingkari  pada gambar dibawah ini !) Setelah itu, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.  Selanjutnya, pilih (klik) Start Calculation. Setelah proses Calculation selesai, maka akan keluar hasil pengujian kualitas model pengukuran (lihat gambar di bawah ini !). Penyimpulan mengenai kualitas model pengukuran mengacu pada rule of  tumbs berikut ini: Pada gambar di bawah ini nampak hasil outer loadings (di SPSS diistilahkan  dengan Factor Loadings ) digunakan untuk mengukur validitas konvergen  dari model pengukuran (instrumen). Pada kasus ini, hasil uji outer loadings menunjukkan skor yang rendah pada variabel AKT (Akuntabilitas) yaitu  kurang dari rule of tumbs 0,70 (Chin, 1998). Skor kurang dari 0,70 juga  nampak pada konstruk KMUK4 dan KSI...

Cara Uji Validitas dengan Corrected Item-Total Correlations SPSS

Uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang signifikan dengan skor totalnya, hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan bentuk kuesioner dengan tujuan untuk mengungkap sesuatu. Teknik uji validitas item dengan teknik Corrected ItemTotal Correlation , yaitu dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya). Pada metode ini tidak perlu memasukkan skor total, karena sudah dihitung secara otomatis.    Cara Uji Validitas Metode Analisis Faktor (KMO) dengan SPSS Kemudian pengujian sign...

Rumus Fungsi If Dengan Conditional Formatting di Excel

Fungsi if merupakan fungsi yang sering digunakan pada aplikasi ms.excel untuk mendapatkan nilai berdasarkan kriteria yang ditentukan. Kadangkala kita ingin menambahkan warna-warna atau simbol-simbol tertentu pada setiap nilai yang dikembalikan dengan fungsi if. Untuk memberikan perbedaan ini, kita dapat menggunakan tools conditional formatting pada fungsi if tersebut. Mencari Nilai Dengan Fungsi If Sebelum menambahkan style pada hasil dari fungsi if, berikut ini adalah sebuah contoh data mencari score dengan fungsi if. Nilai score pada kolom E, merupakan nilai berdasarkan persentase pencapaian yang didapat pada kolom D berdasarkan nilai-nilai pada tabel pertama (A1:B4) Ketentuan score pada kolom E berdasarkan tabel pertama adalah : Jika nilai pada kolom D adalah lebih kecil dari 75%, maka akan mendapat score 1. Jika nilai pada kolom D antar 75% sampai 100%, maka akan mendapat score 2. Dan Jika nilai pada kolom D lebih besar dari 100%, maka akan mendapatkan score 3. If Dan Conditional F...